Kediri (ANTARA) - Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur merawat pasien yang mengalami luka akibat ledakan bahan petasan.
Wakil Direktur Pelayanan RSKK, Binti Ratna Khomsiyatin mengemukakan korban bernama Anton Nugroho (33), warga Dusun Pujomarto, Desa Ketawang, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri. Saat ini masih dirawat intensif akibat lukanya.
"Kondisi pasien dari sisi medis tidak bisa dinyatakan ringan, karena luka bakarnya cukup luas. Informasi dari dokter jaga yang memeriksa, luka bakarnya 68,5 persen grade 2," katanya di Kediri, Senin.
Ia menjelaskan luka bakar grade 2 tersebut bukan hanya mengenai lapisan paling luar di jaringan kulit, tapi sudah di bawahnya, sehingga memerlukan perawatan yang cukup intensif.
"Bukan hanya lapisan luar tapi di bawahnya sehingga perawatan intensif. Karena luka bakar kalau tidak dirawat dengan baik yang tadinya grade 2 bisa menjadi grade 3," kata dia.
Ia menyebut korban tersebut mengalami luka di beberapa anggota tubuhnya, seperti bagian wajah, paha kanan, dada dan bagian tubuh lainnya. Namun, yang cukup parah di bagian wajah sehingga perlu penanganan intensif.
Pihaknya juga mengungkapkan saluran nafas korban saat ini memang agak cepat, namun secara umum saluran nafas masih bagus.
"Pasiennya sadar, kondisinya secara umum bagus, sudah dilakukan penggantian cairan, karena luka bakar perlu penggantian cairan. Ini grade 2, kalau misal tidak ada komplikasi tiga pekan ada mulai ada perbaikan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dusun Pujomarto, Kaspur mengatakan insiden ledakan itu pada Minggu (23/3) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu ada suara keras dari rumahnya,
Ia menyebut korban bersama dengan istri dan anak. Untuk korban mengalami luka dan dibawa ke rumah sakit, sedangkan istri dan anaknya tidak apa-apa.
"Di rumah ada tiga orang, sama korban. Istri dan anaknya tidak apa-apa. Kalau petasan buat apa kami tidak tahu," kata dia.
Ia mengatakan selama ini diketahui korban tidak berjualan petasan. Dimungkinkan petasan dibuat untuk dinyalakan saat Hari Raya Idul Fitri 2025.
Saat ini, rumah korban masih diberi garis polisi. Rumah berukuran 20x7 meter persegi tersebut mengalami kerusakan yang parah. Bagian atap hancur dan genteng runtuh, sedangkan bagian tembok juga rusak.
Warga juga diimbau untuk tidak mendekat lokasi, dikhawatirkan ada bahaya.