Jember (Antara Jatim) - Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Jember, Jawa Timur, akan melakukan pergeseran pupuk bersubsidi ke daerah yang kekurangan untuk mengantisipasi adanya kelangkaan pupuk selama musim tanam di kabupaten setempat.
"Saat ini di wilayah selatan Jember mulai tanam padi. Apabila kuota pupuk untuk wilayah timur dan utara berlebih, maka jatah pupuk bersubsidi akan digeser ke selatan," kata Kepala Disperta Jember, Hari Wijayadi, usai rapat dengar pendapat dengan Komisi B DPRD Jember di Gedung DPRD setempat, Senin.
Berdasarkan data Disperta Jember, sisa kuota pupuk bersubsidi hingga pertengahan Desember 2015 yakni urea sebanyak 2.271 ton, SP-36 sebanyak 185 ton dan ZA sebanyak 156 ton.
"Memasuki musim tanam dipastikan terjadi permintaan pupuk yang sangat tinggi, sehingga kami harus menyiapkan solusi, agar tidak sampai terjadi kelangkaan pupuk di tingkat petani," tuturnya.
Menurutnya, Pemkab Jember melalui Dinas Pertanian akan melakukan pergeseran pupuk bersubsidi antarkecamatan, sehingga solusi itu diharapkan tidak terjadi kelangkaan pupuk di sejumlah kecamatan.
"Kami berharap kuota pupuk bersubsidi di setiap kecamatan mencukupi kebutuhan petani, sehingga tidak perlu ada pergeseran distribusi pupuk antarkecamatan. Namun, jika itu memang diperlukan, maka tetap harus dilakukan pergeseran pupuk," paparnya.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember, Jumantoro mengatakan para petani berharap tidak ada kelangkaan pupuk pada musim tanam yang bertepatan dengan musim hujan menjelang berakhirnya tahun 2015.
"Di wilayah kami sempat ada kekosongan pupuk jenis ZA, Kelangkaan pupuk itu berlangsung satu hingga dua bulan, sehingga kami harap hal itu tidak terjadi lagi," ucap petani asal Kecamatan Arjasa itu.
Ia meminta Pemkab Jember bisa memenuhi segala jenis pupuk bersubsidi yang dibutuhkan petani karena saat ini petani sudah menerapkan penggunaan pupuk secara berimbang secara perlahan-lahan.
Sementara Kepala Bidang Perdangan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM (Disperindag ESDM) Jember, Agoes Noer Abadi mengatakan distribusi pupuk bersubsidi sejauh ini aman terkendali.
"Distribusi pupuk selama satu tahun terakhir ini lebih baik dibandingkan tahun lalu karena pola pikir petani Jember juga sudah berubah. Ada yang sudah meninggalkan penggunaan pupuk bersubsidi dan beralih ke pupuk nonsubsidi," tuturnya.
Data Disperindag ESDM Jember mencatat sebanyak 1.000 ton pupuk nonsubsidi sudah dibeli petani, terutama mereka yang bergerak di sektor perkebunan tebu.(*)