Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, berencana mengembangkan sumber cakarwesi di Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, sebagai objek wisata alam unggulan, sehingga roda pereekonomian warga pun bisa bergerak.
"Kalau buat wisata, yang berbasis alam bukan berbasis teknologi. Kami akan mencoba kerjasama dengan arsitek lanskap agar membuat daerha di sini menjadi lebih layak dikunjungi," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Sabtu.
Wali Kota yang ditemui dalam Festival Cakarwesi Movement di Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, itu menilai lokasi alam di sumber air cakarwesi ini sangat menarik.
Selain asri karena banyak ditumbuhi pohon, di lokasi ini juga ada sumber mata air. Hal ini juga menjadikan tempat ini menarik sebagai objek wisata alam. Jika dikembangkan, objek ini akan semakin menambah jumlah lokasi wisata di Kediri.
Selama ini, kata dia, Kediri terkenal sebagai kota perdagangan dan jasa, sementara untuk objek wisata sangat minim. Untuk itu, dengan adanya lokasi itu diharapkan bisa menjadi salah satu referensi lokasi wisata menarik terutama untuk anak-anak dan keluarga.
Ia menilai, saat ini lokasi tersebut masih belum terta dengan baik. Hal itu dilihat dari penataan serta sejumlah fasilitas yang masih harus dibenahi. Ia pun meminta agar pengunjung pun juga bisa menjaga kebersihan.
"Sumber ini harus dijaga supaya ramai dan jangan disakralkan. Anak-anak senang bisa bermain dan harus dijaga kebersihannya," pesannya.
Ia sebenarnya mendukung adanya objek wisata alam di kota ini. Dengan itu, anak-anak pun bisa belajar banyak tentang tumbuhan serta lingkungan. Mereka pun juga bisa menikmati pemandangan alam dengan gembira. Ia pun mendukung jika lokasi ini menjadi objek wisata alam andalan.
"Kami ke depan akan memperhatikan dan kami berharap ini terus dijaga. Pohon-pohon jangan ditebangi tapi dirapikan saja, dan burung-burung jangan ditembaki," harapnya.
Camat Pesantren Eko Lukmono menambahkan kegiatan festival ini sengaja diselenggarakan sebagai salah satu upaya menarik minat wisatawan berkunjung ke lokasi ini. Beragam acara disiapkan di antaranya pameran tanaman, maupun atraksi lomba ternak.
Ia mengatakan, sumber cakarwesi itu juga digunakan sebagai irigasi pertanian warga. Ada sekitar 1.000 meter persegi tanah warga di daerah ini dan mengandalkan air dari tempat itu. Saat ini, di lokasi wisata itu pengunjung tidak dimintai karcis masuk dan bebas menikmati pemandangan alam.
"Nanti kami juga optimalkan untuk lokasi wisata selain untuk irigasi," katanya. (*)