Surabaya (Antara Jatim) - Calon Wali Kota Surabaya Rasiyo menggunakan hak pilihnya di Pemilihan Kepala Daerah setempat di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 23 Kelurahan Semolowaru, Kecamatan Sukolilo, didampingin istri dan keluarga besarnya, Rabu.
"Alhamdulillah ini semua keluarga berkumpul, sekalian istri dan anak anak, menantu, bahkan cucu-cucu saya ajak," ujarnya kepada wartawan di kediamannya.
Mengenakan kemeja putih dan berkopyah, calon wali kota nomor urut 1 tersebut jalan kaki menuju TPS yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya di kawasan Semolowaru Selatan Surabaya.
Selama perjalanan, mantan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) tersebut tak berhenti menebar senyum dan menyapa sejumlah warga dan tetangganya.
Tepat pukul 09.00 WIB, Rasiyo tiba di TPS dan melakukan registrasi dengan menyerahkan formulir C-6 ke petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS).
Pada saat bersamaan, datang calon wakil wali kota pasangannya, Lucy Kurniasari yang kebetulan tidak mencoblos karena berkartu tanda penduduk DKI Jakarta.
"Saya tadi mendapat nomor urut 45 ketika mencoblos. Menurut saya itu rejeki karena kalau ditambahkan berarti 9, yang merupakan angka keberuntungan. Angka 9 itu dikali berapapun kemudian dijumlah, hasilnya tetap. Semoga ini pertanda baik," ucapnya.
Tidak itu saja, Rasiyo yang juga pensiunan PNS tersebut mengaku mendapat firasat baik dengan melihat cahaya tepat usai shalat malam dan istighosah yang dilakukan semalam sebelum hari H pencoblosan.
Sementara itu, Lucy Kurniasari mengaku optimistis pada Pilkada kali ini akan menjadi pemenang dan diberi kesempatan bersama Rasiyo membangun "Kota Pahlawan" selama lima tahun ke depan.
"Kami mohon doa restu kepada semua warga Surabaya di Pilkada ini. Kami tetap optimistis mampu meraih suara terbanyak," kata anggota Fraksi Demokrat DPR RI periode 2009-2014 tersebut.
Pilkada Kota Surabaya diikuti dua pasangan calon, yakni nomor urut 1 Rasiyo-Lucy Kurniasari yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN), dan nomor urut 2 yang diusung PDI Perjuangan, yaitu Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana. (*)