Pamekasan (Antara Jatim) - Penjualan batik tulis Madura, akhir-akhir ini mulai menurun akibat banyaknya batik cap yang masuk ke wilayah Madura, termasuk Pamekasan dengan harga yang jauh lebih murah.
"Biasanya dalam sebulan kami bisa menjual antara 300 hingga 350 lembar batik tulis. Namun akhir-akhir ini maksimal hanya 50 lembar," kata Ketua Kelompok Aneka Batik Tulis Madura, Ahamdi kepada Antara di Pamekasan, Jumat.
Perajin yang sekaligus pedagang batik tulis Madura ini menuturkan, turunya penjualan batik tulis Madura itu, karena kini banyak batik cap yang masuk ke Madura, termasuk ke Pamekasan dengan harga yang jauh lebih murah.
Dalam satu lembar batik tulis Madura, harga paling murah di pasaran Rp70 ribu. Sedangkan batik cap atau batik "printing" ada yang hanya seharga Rp40 ribu saja.
Dengan demikian, sambung Ahmadi, dari sisi harga, batik cap jauh lebih murah di pasaran dibanding batik tulis.
"Yang ironi kan banyak perajin batik di Pamekasan ini yang juga beralih membuat batik cap, demi mengejar pasar," kata Ahmadi.
Selain harga, promosi batik cap dari luar Madura ini juga sangat gencar dilakukan, berbeda dengan batik tulis.
Oleh karenanya, Ahmadi dan para perajin batik tulis ini berharap, agar pemkab setempat bisa membantu mempromosikan batik tulis Pamekasan itu. Caranya dengan mendirikan gerai batik di berbagai tempat wisata yang ada di wilayah itu.
"Misalnya di lokasi wisata Api Tak Kunjung Padam atau di lokasi wisata Pantai Talang Siring harus ada gerai batik tulis Madura," kata Ahmadi.
Promosi melalui pejabat publik juga perlu gencar dilakukan, mengingat selama ini promosi untuk batik tulis Madura, masih terasa kurang. "Yang gencar promosi dengan melibatkan artis papan atas, justru dari kalangan batik cap. Kalau batik tulis belum," kata dia.
Kepala SMK Al-Ikhlas Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan ini lebih lanjut berharap, selain promosi, dukungan dari berbagai pihak sangat penting, apalagi menjelang pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean.
"Pasar bebas ekonomi Asean ini bisa menjadi ancaman bagi kami, meski disatu sisi juga menjadi peluang untuk memperkenalkan batik tulis Madura ke daerah lain," kata dia. (*)