Perjalanan wisata menuju Kota Yogyakarta pasti melewati Kota Solo. Bila perjalanan ditempuh lewat darat, tidak afdol bagi para wisatawan untuk tidak mencicipi makanan khas Kota Solo, di antaranya nasi liwet, sate komo, tengkleng, serta beragam kudapan gurih, seperti serabi Notosuman dan satu lagi ledre pisang.
Apalagi yang berwisata itu kaum ibu, khususnya anggota PKK, topik pembicaraan tidak pernah lepas dari pembahasan ragam kuliner. Sebelum berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk kegiatan tersebut, pasti ada subtema kluliner apa yang menjadi ciri khas daerah yang dituju itu yang layak dihidangkan pada para peserta wisata.
Saat salah satu kudapan yang dihidangkan dalam perjalanan itu, yakni ledre pisang. Decak kagum para ibu tidak pernah berhenti sambil terus menikmati kue yang terbuat dengan bahan dasar beras ketan, kelapa muda dan pisang raja itu .
"Hmm...enaknya dan gurih sekali kue ini ya," kata Ibu Safitri, salah seorang peserta wisata yang dibenarkan oleh ibu-ibu lainnya yang ikut mencicipi kue berbentuk buat pipih dan terlihat sedikit gosong karena dibakar di atas loyang. Harga untuk setiap kue itu tidak lebih dari Rp2.500, namun tidak jarang menjadi hidangan di sejumlah hotel yang sangat disukai wisatawan.
Konon ledre pisang itu ada sejak 1984 dari tangan terampil seorang ibu yang tinggal di Laweyan Solo, bernama Sri Martini. Kini kudapan istimewa yang dikenal dengan nama Ledre Laweyan itu bisa dipesan di Jalan Setono RT 02 RW 02 Kampung Batik Laweyan, Solo atau banyak dijumpai di pusat jajanan di Jalan Samanhudi, Laweyan, Solo.
"Sekalipun banyak dijual di pasar-pasar tradisional di Solo, kue yang bisa membuat lidah ketagihan itu juga bisa dibuat sendiri," ucap Ibu Narti yang biasa membuat sendiri kue-kue itu untuk keluarga.
Beras ketan yang akan dimasak harus direndam terlebih dahulu agar ketan terasa empuk saat matang. Setelah itu, dimasak layaknya memasak nasi, dengan diberi santan kental. Setelah ketan matang maka dicampur dengan parutan kelapa muda hingga merata.
Jangan lupa siapkan isinya, pisang raja yang sudah dihaluskan untuk menambah rasa manis kue tersebut. Proses selanjutnya, ketan yang yang sudah matang diambil secukupnya untuk dibakar di atas loyang atau wajan sambil ditekan-tekan hingga pipih yang kemudian diisi pisang raja yang sudah dihaluskan tadi.
Namun, isi ledre ketan itu bisa dbuat bervariasi, tidak harus pisang, tapi bisa dicampur buah nangka, durian, parutan keju dan cokelat semut, ujarnya.
"Bau intip gosong dan rasa gurih itu lah yang menjadi ciri khas kue ledre pisang tersebut sehingga menjadi ketagihan ingin tambah lagi dan lagi," ujar Ibu Narti dan menambahkan bahwa ledre pisang enak dimakan saat masih hangat. (*)