Bojonegoro (Antara Jatim) - Jika anda bepergian ke luar kota, melewati Bojonegoro, Jawa Timur, baik dari arah barat maupun timur, silahkan mampir di warung bebek goreng Pak Kumis di Pasar Sumberrejo, di Kecamatan Sumberrejo.
Di warung setempat harga menu bebek goreng warung Pak Kumis milik warga Desa Sumuragung, Kecamatan Sumberrejo itu tidak hanya murah meriah, tetapi juga lezat dengan penyajian yang cepat.
"Rata-rata kami bisa menjual sekitar 100 ekor bebek dan 50 ayam kampung per harinya. Kalau hari ramai seperti lebaran omzet bisa meningkat menjadi 500 ekor bebek per harinya," kata Koordinator Warung bebek goreng Pak Kumis di Sumberrejo, Muhammad Isnaini (40), Kamis (13/4).
Melihat penjualan bebek goreng di warung Pak Kumis yang tidak pernah sepi pembeli itu, sejak buka pukul 17.00 WIB itu, kemudian memunculkan tuduhan yang tidak benar bahwa Pak Kumis memanfaatkan "penglaris".
Padahal, sebagaimana dijelaskan Muhammad Isnaini, Pak Kumis sudah berpengalaman berjualan bebek goreng karena sudah berjualan sejak 27 tahun lalu.
Dan lagi, menurut dia, harga menu bebek goreng jauh lebih murah dibandingkan menu bebek goreng di luar, termasuk ayam goreng kampung.
Sekarang ini menu bebek goreng satu ekor utuh hanya Rp35.000 per porsi, sedangkan di luaran bisa berkisar Rp60.000-Rp65.000 per ekor, bahkan bisa lebih.
Untuk satu porsi satu potong termasuk nasi dan teh hanya lengkap dengan sambal dan lalapan hanya Rp20.000 per porsi baik menu bebek goreng atau ayam goreng kampung.
"Ya, berjualannya Pak Kumis selama ini di sekitar Pasar Sumberrejo dari satu ekor , dua ekor kemudian berkembang seperti sekarang ini," ucapnya.
Pembeli di warung Pak Kumis tidak hanya langsung dimakan di warung setempat, tetapi sebagian juga ada yang dibawa pulang. Bahkan, Pak Kumis, kata Isnaini, acapkali menerima pesanan menu bebek goreng untuk hajatan.
"Kemarin memperoleh pesanan 700 ekor bebek goreng," ucapnya.
Mengenai pelanggannya, kata Isnaini, tidak hanya lokal Bojonegoro, tetapi juga luar kota, seperti Cepu, Jawa Tengah, atau orang luar kota yang dalam perjalanan melewati Bojonegoro.
Seorang pengemar warung bebek goreng Pak Kumis warga asal Desa Pejok, Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro Sunawin, mengaku sangat menyukai menu bebek goreng pak Kumis.
"Saya pokoknya kalau bepergian selalu mampir makan bebek goreng. Hanya saja saya kurang suka sambalnya, karena kurang pedas," ucapnya.
Menanggapi rasa sambal itu, Muhammad membenarkan bahwa sambal di warung setempat tidak pedas karena diusahakan semua pembeli bisa menerima rasa pedasnya.
Apalagi, lanjut dia, menu sambal yang harus dibuat setiap harinya tidak sedikit bisa mencapai satu ember sambal atau sekitar 50 kilogram sambal.
"Ketika harga cabai rawit mahal kami tidak pernah memanfaatkan cabai kering, karena takut rasa sambalnya kurang alamiah," ucapnya.
Nah, bagi siapa saja yang melewati Bojonegoro tidak ada salahnya mampir di Warung Pak Kumis di Pasar Sumberrejo, sekitar 16 kilometer ke arah timur Kota Bojonegoro.
Paling tidak anda tidak akan banyak mengeluarkan "kocek" meskipun berombongan dan lebih penting lagi semua bisa kenyang dan puas sambil menikmati menu bebek goreng bisa duduk di warung atau lesehan . (*)
Lezatnya Bebek Goreng Pak "Kumis" Bojonegoro
Jumat, 14 April 2017 8:29 WIB
Melihat penjualan bebek goreng di warung Pak Kumis yang tidak pernah sepi pembeli itu, sejak buka pukul 17.00 WIB itu, kemudian memunculkan tuduhan yang tidak benar bahwa Pak Kumis memanfaatkan "penglaris".