Sampang (Antara Jatim) - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sampang, Jawa Timur menetapkan wilayah itu berstatus darurat narkoba, menyusul maraknya peredaran barang haram tersebut di wilayah itu.
"Sampang sudah masuk kategori darurat narkoba, karena peredaran narkoba sudah merambah semua lini kehidupan ini dan semua golongan masyarakat," kata Ketua BNNK Sampang Fadilah Budiono di Sampang, Jumat.
Peredaran narkoba di Kota Bahari itu, kata dia, tidak hanya pada kelompok usia dewasa, akan tetapi juga pada usia remaja dan anak dibawah umur.
Para pejabat dan aparat desa juga banyak yang terjerat kasus narkoba, sehingga peredaran narkoba di wilayah itu sudah tergolong sangat parah.
Fadilah menjelaskan, anak dibawah umur yang tertangkap polisi karena kasus narkoba bukan hanya sekali, akan tetapi sudah berulang kali.
Terakhir, kasus narkoba yang melibatkan anak dibawah umur pada Rabu (4/11), yakni melibatkan sepasang remaja tertangkap polisi saat sedang asyik pesta narkoba jenis sabu-sabu di sebuah rumah kos di Jalan Kramat Kelurahan Karang Dalam, Kecamatan Kota Sampang.
Pada penangkapan itu, seorang remaja dan teman perempuannya yang masih berumur 15 tahun diciduk polisi beserta alat bukti. "Ini kan sudah sangat parah," tegas Fadilah.
Tidak hanya itu saja, BNNK Sampang juga mengendus peredaran narkoba di wilayah itu hingga di perdesaan. Hal itu terbukti dengan adanya penangkapan pengguna narkoba yang melibatkan sejumlah petani oleh aparat Polres Sampang belum lama ini.
Oknum kepala desa juga banyak yang terjerat kasus narkoba, yang menurut perkiraan BNNK Sampang sekitar 50 persen para kepala desa di wilayah itu pernah terjerat kasus narkoba.
"Rutan yang ada di Sampang ini juga tidak steril dari peredaran narkoba. Buktinya beberapa hari lalu kan pernah ditemukan adanya narkoba di dalam Rutan," ucapnya.
Ketua BNNK yang juga Wakil Bupati Sampang ini mengemukakan, untuk memberantas peredaran narkoba di Kota Bahari itu, perlu peran aktif semua pihak, baik petugas keamanan, tokoh masyarakat dan tokoh ulama di Kabupaten Sampang.
"Makanya, kami terus melakukan berbagai upaya agar peredaran narkoba di Sampang ini bisa diberantas, dan salah satunya dengan cara melakukan pendekatan persuasif kepada tokoh berpengaruh di Sampang ini," tuturnya, menjelaskan. (*)