Madiun (Antara Jatim) - Perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) sedang berduka menyusul Ketua Dewan Pembina PSHT Pusat Madiun, KRT Tarmadji Budi Harsono, tutup usia karena sakit.
Tarmadji diketahui meninggal dunia pada Selasa, tanggal 20 Oktober 2015 sekitar pukul 09.30 WIB karena mengalami serangan jantung.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Paguyuban Pencak Silat Madiun ini dikenal para warga Terate (sebutan anggota PSHT) sebagai sosok yang kalem dan berwibawa.
Ketua IPSI Madiun, Moerjoko, menyatakan, kabar meninggalnya Almarhum membawa duka mendalam di dunia persilatan Tanah Air, terlebih Madiun.
Sebagai pimpinan tertinggi perguruan pencak silat terbesar di Indonesia, Tarmadji selalu meminta warga Terate untuk menjaga nilai-nilai Persaudaraan Setia Hati yang berjiwa pendekar dan melindungi kaum lemah.
"Almarhum cukup berjasa di dunia persilatan Madiun. Selain mengembangkan PSHT, Almarhum juga berperan besar pada pembentukan Paguyuban Pencak Silat Madiun untuk memujudkan Madiun sebagai kampung pesilat yang bebas bentrok, tawuran, dan damai," katanya.
Sesuai permintaan Almarhum semasa hidup, keluarga, dan warga Terate, jenazah recananya akan dimakamkan di belakang masjid kompleks Padepokan PSHT yang berlokasi di Jalan Merak, Kelurahan Nambangan Kidul, Kota Madiun.
"Saya sudah jadi warga Terate sejak tahun 1993. Saya ingat sekali kenangan bersama beliau saat pengesahan warga PSHT baru atau "sah-sahan". Belau selalu meminta kami menjaga jati diri pendekar menjadi pesilat yang profesional," ungkap seorang pesilat asal Madiun, Lestari.
Sementara, ribuan pesilat anggota PSHT telah memadati kompleks Padepokan PSHT di Kelurahan Nambangan Kidul. Mereka ingin memberikan penghormatan terakhir kepada pimpinannya.
Proses pemakaman almarhum Tarmadji Budi Harsono mendapat pengamanan ketat dari anggota Kepolisian Resor (Polres) Madiun Kota.
Selain berkiprah di dunia persilatan, Tarmadji juga pernah aktif berpolitik. Salah satunya pernah menjadi anggota DPRD Kota Madiun dan Ketua DPRD Kota Madiun dari Partai Golkar. (*)