Kapolres Lamongan dan PSHT ajak warga maknai 1 Muharram sebagai tirakat

Lamongan (ANTARA) - Kapolres Lamongan AKBP Agus Dwi Suryanto bersama Ketua Cabang Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Lamongan mengajak warga memaknai 1 Muharram sebagai momentum tirakat dan bukan menjadi ajang euforia berlebihan.

"Bulan Muharram adalah momentum sakral, pentingnya tirakat dan introspeksi diri," ujar AKBP Agus dalam keteranganya usai menggelar silaturrahmi di Padepokan PSHT Cabang Lamongan, Kamis.

Pihak kepolisian menyambut baik komitmen PSHT dan menegaskan pentingnya sinergisitas dalam menciptakan ketertiban.

Untuk itu, AKBP Agus meminta peran aktif para pengurus dalam membimbing calon warga untuk menghindari penyebaran informasi provokatif di media sosial.

“Kami bukan lawan PSHT, justru mitra. Mari bersama jaga Lamongan tetap damai dan jadikan contoh bagi daerah lain dalam menggelar pengesahan secara bermartabat,” katanya.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar momen satu Muharram dan malam pengesahan tidak diwarnai euforia berlebihan.

“Silakan laksanakan pengesahan secara sakral dan tertib. Tapi mohon tidak ada konvoi, petasan, atau flare. Ini demi menjaga situasi yang kondusif,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Cabang PSHT Lamongan, Harto, menyatakan komitmennya untuk terus menjaga hubungan baik dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang telah terjalin sejak awal berdirinya PSHT di Lamongan.

Ia mengingatkan jajaran pengurus ranting dan pamter agar mengedukasi warga untuk tidak terprovokasi serta menolak konvoi atau penggunaan petasan dalam pengesahan.

“Pengesahan adalah momen sakral, bukan ajang hura-hura. Tradisi seperti konvoi bukan bagian dari nilai-nilai ajaran PSHT,” katanya.

Ia menambahkan bahwa sinergisitas ini merupakan komitmen bersama untuk menjaga kondusivitas di Lamongan.

"Sudah bukan jamannya lagi menonjolkan identitas. Kami di didik agar dapat menjadi manusia yang berbudi luhur, tau benar dan salah," tambahnya.