Malang (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, optimistis akan mampu memenuhi target swasembada beras pada tahun ini, bahkan bisa surplus seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Malang, Tomie Herawanto, di Malang, Senin, mengakui produksi gabah pada dua kali panen musim tanam Januari-April dan Mei-Agustus sudah hampir memenuhi target. "Meski saat ini masaih musim kemarau, hasil panen gabah tidak mengalami penyusutan," katanya.
Ia mengakui tidak semua tanaman padi menghasilkan panen yang bagus dan ada sejumlah wilayah yang tanaman padinya juga gagal (gagal panen), seperti di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, sekitar 10 hektare lahan pertanian padi gagal panen karena kekurangan pasokan air. Lahan pertanian padi di kecamatan itu sebagian besar adalah sawah tadah hujan.
Untuk mencegah agar kekeringan di wilayah itu tidak sampai meluas, katanya, Pemkab Malang telah memberikan bantuan pompa penyedot air. Air sungai di wilayah itu masih bisa difungsikan, meski harus dialirkan dengan pompa penyedot air.
Selain itu, lanjutnya, petani juga sudah memahami pola tanam ketika musim kemarau. Mereka lebih memilih menanam tanaman palawija yang tahan air dibandingkan menanam pagi yang lebih banyak membutuhkan air. "Kami juga terus berkoordinasi dengan Dinas Pengairan untuk melakukan pengaturan terhadap air irigasi," ujarnya.
Saluran irigasi yang ada saat ini, katanya, masih perlu pembenahan, bahkan hingga 50 persen salurannya harus diperbaiki, baik karena salurannya rusak maupun saluran yang amsih menggunakan aliran konvensional (aliran langsung di tanah), sehingga air banyak yang terbuang.
Ia mengemukakan untuk meningkatkan hasil produksi (panen), Distanbun juga telah membuat sekolah lapang yang bisa mengedukasi petani, seperti merekomendasi teknik tanam untuk hasil yang lebih maksimal, termasuk dengan pola tanam jajar legowo, serta mengurangi pupuk kimia.
Lebih lanjut, Tomie mengatakan hasil panen padi pada musim tanam Januari-April sebanyak 159.258 ton dari area lahan seluas 22.491 hektare, pada periode Mei-Agustus mencapai 196.929 ton dari lahan seluas 27.811 hektare. Sedangkan hasil panen yang diperkirakan September ini mampu menutup kekurangan target surplus beras tahun ini sebanyak 73 ribu ton pada tahun ini.
Pada tahun ini, katanya, Pemkab Malang menargetkan surplus beras sebanyak 73 ribu ton atau naik 3.000 ton dari tahun lalu yang mampu surplus beras sebanyak 70,6 ribu ton. "Dengan berbagai uoaya yang kami lakukan, kami yakin mampu memenuhi target surplus beras tersebut," ucapnya.(*)