Pamekasan (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, Rabu (9/9) malam mendistribusian bantuan air bersih ke rumah keluarga TKI yang menjadi korban kapal tenggelam di Malaysia pada 3 September 2015.
Keluarga TKI yang menjadi korban kapal tenggelam yang mendapatkan bantuan pendistribusian air bersih oleh BPBD Pamekasan itu adalah keluarga Moh Yasir, warga Dusun Song Lesong, Desa Sana Laok, Kecamatan Waru, Pamekasan.
"Kami mendistribusikan malam ini, karena sesuai informasi yang diterima pihak keluarga korban, jenazah korban akan tiba Kamis (10/9)," kata Kepala BPBD Pamekasan Akmalul Firdaus di Pamekasan, Rabu malam.
Moh Yasir merupakan satu dari tujuh TKI asal Kabupaten Pamekasan yang menjadi korban kapal tenggelam di perairan Sabak Berenam, Selangor, Malaysia pada Kamis(3/9).
Enam korban lainnya, masing-masing bernama Punadi (35), Imam (34), Abd Hamid (55), Suna alias Sunariyah (50), Hosniyah (27) dan Hotimah (25). Semuanya merupakan warga Dusun Seccang, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan.
Dari tujuh TKI ini, dua diatanya, Punadi dan Imam dikabarkan selamat, dua orang ditemukan tewas (Abd Hamid dan Suna alias Sunariyah) dan jenazahnya telah tiba di rumah sekitar pukul 00.30 WIB Selasa (8/9) dini hari.
Sebanyak 39 warga negara Indonesia (WNI) yang tewas dalam peristiwa kapal tenggelam di Sabak Bernam, Selangor, Malaysia, tanggal 3 September sudah berhasil diidentifikasi secara langsung oleh keluarganya.
Dari jumlah tersebut 18 jenazah telah dipulangkan ke Indonesia, dan rencananya 10 jenazah yang telah selesai pengurusan dokumennya juga akan dipulangkan ke Indonesia pada tanggal 9 September 2015, seperti yang dilansir Antara.
Total jumlah korban yang ditemukan dalam musibah kecelakaan laut itu sebanyak 62 orang yang menjadi korban meninggal duna, dan sebanyak 20 korban selamat. Dengan demikian total jumlah penumpang kapal sebanyak 82 orang.
Kapal yang tenggelam di daerah Sabak Berenam, negara bagian Selangor itu, sekitar 10 mil dari pantai Malaysia. Kapal itu jenis kapal kayu dengan ukuran panjang sekitar 15 meter dengan lebar tiga meter dan diduga karena kelebihan muatan, karena saat kejadian cuaca sedang sedang cerah dan tidak terjadi angin kencang dan ombak besar. (*)