Tahu merupakan olahan makanan yang banyak digemari. Bagi pecinta tahu tentu kenal dengan kuliner bernama tahu campur. Kuliner khas Kota Lamongan ini memadukan segarnya sayuran, tahu dan juga nikmatnya daging dalam kuah petis nan nikmat.
Namun, beberapa orang memilih untuk menghindari makanan tersebut karena alasan kolesterol yang dikandungnya. Untuk yang mengurangi konsumsi makanan berkolesterol, tahu campur Kureksari milik Pak Wawan bisa jadi pilihannya. Tahu campur yang ditawarkan tidak hanya rasa yang lezat, namun juga minim kolesterol.
Kedai tahu campur yang berlokasikan di Jalan Kolonel Sugiono Kureksari Sidoarjo ini sudah berdiri lebih dari puluhan tahun lalu, dan diwariskan secara turun-temurun. Hingga kini baik rasa maupun pembuatannya tidak berubah.
"Tahu campur di sini sangat khas, mulai dari pembuatannya yang tradisional dengan anglo dan arang, kuahnya juga sangat kental, dagingnya empuk terlebih lagi tidak ada lemaknya, enak, bikin ketagihan," kata pembeli asal Surabaya, Mudjijem.
Pembuatan tahu campur ini masih sangat tradisional dengan menggunakan anglo yaitu semacam kompor dari tanah liat dan arang sehingga rasanya lebih meresap dan sedap.
Terlebih lagi, jika pada umumnya kuah tahu campur kental karena lemak kaldunya namun tahu campur Kureksari ini lebih kental karena kaya akan rempahnya yang nikmat sehingga lebih aman dari kolesterol.
"Rempahnya kerasa, dan porsi dagingnya pun banyak," ucap pembeli yang lain, Ichsan, saat mengantre pesanan.
Tahu campur ini satu porsinya dibenderol dengan harga 10 ribu rupiah. Dengan harga tersebut pengunjung dapat menikmati sajian sayur selada, taoge, perkedel singkong, tahu dan juga irisan daging yang empuk dalam campuran kuah rempah dan petis.
Kedai ini buka mulai pukul 14.00 siang sampai 22.00 malam. Pak Wawan mengaku tahu campur yang terjual dalam sehari bisa mencapai lebih dari 100 porsi. Pengunjung kedai ini pun beragam bahkan hingga dari luar kota. (*)