Sumenep (Antara Jatim) - Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep melakukan klarifikasi ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait kepastian pemberangkatan kapal ke Pulau Masalembu.
"Kami prihatin sekaligus kecewa atas belum adanya kepastian pemberangkatan kapal ke Masalembu. Padahal, sejak beberapa hari lalu, ratusan pemudik asal Masalembu sudah berada di Pelabuhan Kalianget," ujarnya melalui telepon dari Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
Sejak Senin (13/7) siang, kata dia, dirinya memang berada di Surabaya, karena diminta datang oleh ratusan pemudik asal Masalembu yang berada di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak untuk menunggu pemberangkatan kapal.
"Kami pun bolak-balik ditelepon oleh ratusan calon penumpang asal Masalembu yang berada di Pelabuhan Kalianget. Mereka mengeluhkan tidak adanya kapal yang beroperasi ke Masalembu," ucapnya.
Darul yang asli Masalembu itu menjelaskan, pihaknya sebenarnya bisa memaklumi alasan penundaan pemberangkatan kapal ke Masalembu pada Senin (13/7) dan Selasa (14/7), akibat cuaca laut buruk berupa ketinggian ombak pada kisaran tiga hingga lima meter.
"Persoalannya adalah hingga Rabu ini, ratusan pemudik yang berada di Pelabuhan Kalianget merasa tidak menerima informasi yang sebenarnya terkait rencana pemberangkatan kapal ke Masalembu," ujarnya.
Pada Rabu pagi, puluhan calon penumpang kapal yang merupakan pemudik asal Masalembu mendatangi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalianget untuk menanyakan kepastian pemberangkatan kapal, karena kondisi cuaca laut pada Kamis (16/7) diperkirakan sudah kondusif.
"Sesuai perkiraan BMKG, kondisi cuaca laut di Perairan Masalembu dan sekitarnya pada Kamis tidak lagi merah (buruk). Kapal ke Pulau Kangean dan Sapeken pun sudah beroperasi pada Rabu ini," kata Darul, menerangkan.
Kondisi tersebut yang membuat dirinya langsung melakukan klarifikasi melalui telepon ke Bagian Humas Kemenhub di Jakarta untuk melaporkan kondisi riil di Pelabuhan Kalianget sekaligus menanyakan kepastian rencana pemberangkatan kapal perintis ke Masalembu.
"Salah satu kapal perintis, yakni Kapal Sabuk Nusantara 27 sudah berada di Pelabuhan Kalianget sejak beberapa hari lalu dan pemberangkatannya ke Masalembu pada Senin tertunda akibat cuaca laut buruk. Kalau cuaca laut kondusif, kapal perintis tersebut semestinya beroperasi ke Masalembu pada Kamis," ujarnya.
Namun, kata dia, sesuai informasi dari calon penumpang yang mendatangi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalianget pada Rabu pagi, ternyata tidak ada informasi terkait rencana pemberangkatan kapal perintis itu ke Masalembu.
"Kalau pada Kamis (16/7) ternyata cuaca laut di Perairan Masalembu dan sekitarnya kondusif dan kapal perintis itu tidak berlayar ke Masalembu, kami akan melaporkan kasus tersebut ke Kemenhub dan Ombudsman RI," ucapnya.
Darul yang Ketua Komisi I DPRD Sumenep itu berharap para pihak terkait tidak main-main dengan rute atau jalur pelayaran yang harus dilayani kapal perintis.
"Negara membiayai operasional kapal perintis dalam melayani jalur keperintisan. Kalau cuaca laut kondusif dan kapal perintis ternyata tidak melayani jalur keperintisan sebagaimana mestinya, kami tentunya tidak bisa menerima hal itu. Kami akan mengadukan langsung ke Kemenhub dan Ombudsman, jika ada penyimpangan rute keperintisan," katanya, menegaskan. (*)