Ngawi (Antara Jatim) - Perum Perhutani KPH Ngawi, Jawa Timur, memangkas sejumlah dahan pohon yang menjorok ke jalan raya sehingga rawan tumbang dan mengganggu pemudik di sepanjang jalur mudik Jalan Raya Ngawi-Solo.
Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi, Joko Siswantoro, Sabtu, mengatakan pohon-pohon yang dipangkas merupakan pohon yang telah terdeteksi rawan tumbang, sehingga mengancam keselamatan para pemudik di antaranya pohon-pohon besar yang menjorok ke jalan raya serta pohon tua yang batangnya telah rapuh.
"Di jalur mudik Ngawi-Solo, kami mendirikan pos simpatik yang dilengkapi dengan gergaji mesin, sehingga jika terjadi pohon tumbang langsung bisa diatasi tanpa menimbulan kemacetan," ujar Joko Siswantoro.
Menurut dia, selain rawan pohon tumbang, jalur Ngawi-Solo juga rawan kebakaran hutan. Untuk mengantisipasi hal itu, selama arus mudik dan balik Lebaran, KPH Ngawi juga menyediakan mobil pemadam kebakaran.
"Jalur Ngawi-Solo di wilayah Widodaren dan Kedunggalar juga rawan kebakaran hutan. Selain gergaji mesin, di pos simpatik juga disediakan mobil pemadam kebakaran untuk mengatasinya ," kata dia.
Joko menjelaskan, upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk keterlibatan KPH Ngawi guna memberikan kenyamanan kepada para pemudik. Sehingga perjalanan mudik dapat berjalan lancar.
Apalagi, jalur Ngawi-Solo yang merupakan jalan nasional perbatasan Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah diketahui sangat padat saat muim arus mudik dan balik lebaran berlangsung.
Ia menambahkan, KPH Ngawi juga bekerja sama dengan Polres Ngawi dalam melakukan pengamanan jalur mudik Lebaran 2015. Sesuai data Polres Ngawi, terdapat 13 pos pengamanan yang telah dipetakan polres setempat dalam pengamanan lebaran tahun ini. Pos-pos tersebut tersebar di semua jalur mudik yang ada di Kabupaten Ngawi.
"Di antaranya di jalur Ngawi-Solo, Ngawi-Surabaya, jalur Ngawi-Magetan, dan jalur Ngawi-Bojonegoro. Semuanya rawan dan perlu diwaspadai," kata Kapolres Ngawi AKBP Suryo Sudarmadi.
Pengamanan akan dilakukan selama Operasi Ketupat Semeru 2015 selama 16 hari mulai tanggal 10 hingga 25 Juli 2015 mendatang. (*)