Surabaya (Antara Jatim) - Pengusaha sekaligus tokoh nasional Chairul Tanjung menyarankan Nahdlatul Ulama memberdayakan umatnya mengembangkan perekonomian untuk membantu persoalan bangsa saat ini.
"Jika NU yang sekarang memiliki 83 juta umat dan ekonominya bisa diberdayakan maka saya yakin mampu menjawab persoalan kemiskinan Indonesia," ujarnya di sela dialog interaktif Pra Muktamar ke-33 NU bertajuk "Membangun Kemandirian Ekonomi Rakyat" di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Jumat malam.
Ia berharap, ke depan para kiai dan ulama NU bisa mengkoneksikan persoalan umat dengan ayat atau hadist yang bisa membangkitkan dan membuatnya tergerak mengatasi persoalan tersebut bersama-sama.
"Majelis Ulama Indonesia juga sudah membuat panduan kiai dan ulama untuk berdakwah membangkitkan ekonomi umat. Dan saya bersyukur NU kali ini benar-benar fokus untuk memberdayakan ekonomi umatnya," kata bos Trans Corp itu.
Menurut dia, pejuang dalam era sekarang ini adalah bagaimana mampu membuat diri, keluarga dan masyarakat serta bangsa lebih baik dan lebih maju dari sebelumnya.
Namun, eks Menteri Koordinator Perekonomian itu mengaku prihatin karena dari hampir 90 persen penduduk Indonesia yang beragama Islam, baru 20 persen yang menguasai perekonomian Tanah Air.
"Para kiai dan ulama harus ikut bertanggung jawab karena dalam dakwahnya hanya fokus pada bidang ritual keagamaan, khususnya bidang akhirat, tanpa memberikan contoh di bidang perekonomian," ucap CT, sapaan akrabnya.
Ke depan, lanjut dia, bersama NU akan berusaha mengembangkan warung-warung kecil di satu kelurahan untuk dipilih yang terbaik, lalu diperbaiki dan dibuat agar bisa bersaing dengan pasar swalayan kecil dengan kerja sama pemerintah.
"Lalu setelah berhasil harus bisa mengembalikan bantuan untuk diperbantukan lagi pada toko-toko yang lain. Yang pasti kami akan membantu dan siap menjadi agen perubahan. Sekarang, tinggal bagaimana NU bisa memanfaatkan saya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Daerah Muktamar ke-33 NU Saifullah Yusuf mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian Pra Muktamar dengan harapan kesuksesan dan mampu menghasilkan keputusan-keputusan berarti bagi warga NU dan bangsa Indonesia.
"Persoalan kemandirian umat di bidang ekonomi menjadi agenda besar NU ke depan. Karena itu NU berusaha menggandeng semua elemen bangsa yang memiliki kepedulian terhadap umat," kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut.
Muktamar ke-33 NU akan di empat pesantren di Jombang, yakni Pesantren Tebuireng, Pesantren Denanyar, Pesantren Tambakberas, dan Pesantren Peterongan mulai 1-5 Agustus 2015 yang rencananya dibuka secara langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. (*)