Pamekasan (Antara Jatim) - Anggota Komisi III DPR RI Romahurmuziy menyatakan Islam masuk ke Indonesia dengan cara damai, tanpa merusak tatanan budaya yang berkembang di negeri ini.
"Makanya, spektrum ke-Islam-an yang ada di Indonesia ini paling kaya di antara negara-negara lain yang ada di dunia," katanya saat menyampaikan orasi ilmiah dalam seminar Penguatan Kelembagaan dalam rangka Transformasi Kelembagaan STAIN menuju Institut Islam Negeri Madura di kampus STAIN Pamekasan, Senin.
Romi, sapaan akrab politisi yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Surabaya itu mengaku dirinya pernah mengunjungi 48 negara Islam di dunia, namun warna Islam di Indonesia memang lebih beragam.
Adat istiadat yang berkembang antara satu daerah dengan daerah lain berbeda, sesuai dengan situasi dan kondisi daerah itu. Tradisi masyarakat Islam di Jawa berbeda dengan Kalimantan dan demikian juga dengan daerah yang lainnya.
Romi juga menjelaskan, Islam masuk ke di Indonesia dari negara beragam yakni India dan China. "Sunan Ampel ini kan dalam satu riwayat adalah orang China," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan Islam masuk ke Indonesia tanpa kekerasan. Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan, perkawinan, pendidikan, kesenian, tasawuf, dan politik.
"Karena melalui jalur yang berbeda inilah, penyebaran Islam di Indonesia ini, dengan cara damai, berbeda dengan ekspansi Islam di sejumlah negara lain," katanya.
Pada kesempatan itu, Romi juga menjelaskan tentang relasi antara Islam, politik dan demokrasi, serta perkembangan politik Islam dan partai politik yang berasaskan Islam.
Kegiatan Romahurmuziy di kampus STAIN ini sebagai bagian dari kegiatan Safari Ramadhan yang digelar Ketua Umum PPP itu di Pulau Garam Madura.
Sebelum ke kampus STAIN, Romi juga sempat berkunjung ke pendopo Wakil Bupati Pamekasan Kholil Asy'ary dan selanjutnya berkunjung ke pondok pesantren di Kabupaten Sumenep. (*)