Jember (Antara Jatim) - Wartawan senior yang juga mantan Pemimpin Umum LKBN Antara Parni Hadi mengingatkan bahwa para jurnalis mengemban tugas kenabian yakni menyampaikan kebenaran dan kabar gembira, serta pemberi peringatan.
"Dalam Al Quran pada surat Al Kahfi ayat 56 dijelaskan tugas para Rasul dan Nabi adalah membawa kabar gembira dan pemberi peringatan, mengajak orang berbuat kebaikan dan memerangi kebatilan," tuturnya usai menjadi pembicara dalam diskusi Jurnalisme Kenabian, Jurnalisme Cinta di aula Radio Republik Indonesia (RRI) Jember, Jawa Timur, Selasa.
Ayat tersebut, lanjut dia, senada dengan fungsi pers dan jurnalis adalah pengemban profesi mulia karena mereka merupakan pewaris dan pengemban tugas kenabian atau kerasulan untuk menyampaikan kebenaran demi keadilan, sehingga dapat melahirkan kesejahteraan dan membuahkan perdamaian untuk seluruh alam (rahmatan lil alamin).
"Jurnalisme kenabian atau jurnalisme profetik merupakan jurnalisme yang mengemban tugas kenabian, yakni menyampaikan risalah yang bermanfaat untuk semua orang berdasarkan cinta sebagai ibadah kepada Allah dengan cara menegakkan kebenaran, menegakkan keadilan, mendukung terciptanya kesejahteraan, dan menciptakan perdamaian," paparnya.
Menurutnya, wartawan yang mengemban jurnalisme kenabian merupakan orang yang tercerahkan, orang yang terpanggil atau terpilih, orang yang yakin, orang yang berkhidmat untuk berbuat, dan merupakan relawan.
"Wartawan profetik adalah orang yang sadar akan panggilan hati nuraninya dan melakukan sesuatu berdasarkan keyakinan sebagai aktualisasi diri, serta sebagai ibadah, sehingga wartawan tidak hanya bekerja mencari penghasilan atau popularitas belaka," ucap mantan Direktur Utama RRI itu.
Sejauh ini, kata dia, sebagian wartawan di Indonesia sudah menerapkan jurnalisme kenabian, namun secara menyeluruh masih belum karena beberapa pengusaha media masih partisan.
"Tugas wartawan profesional semakin berat. Seorang wartawan yang profesional dan independen bisa berkembang menjadi wartawan profetik, apabila melakukan tugas jurnalistiknya dengan cinta," katanya.
Parni menjelaskan aplikasi jurnalisme profetik tidak hanya dalam bentuk kegiatan menulis, namun bisa dalam bentuk karya nyata melalui dakwah dan kegiatan sosial.(*)