Tulungagung (Antara Jatim) - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Senin menerima penyerahan 18 orang pekerja seks komersil (PSK) asal daerah itu yang sebelumnya beroperasi di lokalisasi daerah tetangga di Kedungbanteng, Kabupaten Ponorogo.
"Mereka dipulangkan ke daerah asalnya (Tulungagung) melalui program penutupan Lokalisasi Kedungbanteng yang dilakukan Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa, hari ini di Ponorogo," terang Kabid Sosial Dinsonakertrans Tulungagung, M. Amir Bakti di Tulungagung.
Ia memastikan, 18 PSK asal Tulungagung yang telah dipulangkan ke daerah asal masing-masing itu berstatus dalam pengawasan dinsos.
Selain memantau aktivitas dan proses adaptasi para PSK itu, lanjut Amir, mereka juga memeriksa dokumen kependudukan dan rekam jejak kesehatan yang dibawa Dinsosnakertrans Ponorogo.
"Serah terima dilaksanakan hari ini. Tim kami sudah ada yang menjemput para PSK yang bersangkutan," ujarnya.
Dari data dinsosnakertrans, para itu PSK itu sudah menerima dana kompensasi dan bantuan permodalan usaha dari Kemensos sebesar Rp5,05 juta per orang.
Dana diberikan langsung kepada para PSK. Total keseluruhan PSK di Lokalisasi Kedungbanteng yang dipulangkan sebanyak 176 orang.
Jumlah itu berasal dari berbagai daerah se Jawa Timur. Awalnya, lanjut dia, dari Tulungagung teridentifikasi ada 20 PSK.
Namun setelah diperiksa lebih lanjut, dua PSK ternyata berasal dari daerah lain.
Para PSK asal Tulungagung berasal dari tujuh kecamatan berbeda, di antaranya dari Kecamatan Sendang (9 orang), Pagerwojo (4 orang), Kedungwaru (1 orang), Boyolangu (1 orang), Karangrejo (1 orang), Kalidawir (1 orang), dan Gondang (1 orang). (*)
Belasan PSK eks-Lokalisasi Ponorogo Dipulangkan ke Tulungagung
Senin, 8 Juni 2015 20:59 WIB
"Mereka dipulangkan ke daerah asalnya (Tulungagung) melalui program penutupan Lokalisasi Kedungbanteng yang dilakukan Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa, hari ini di Ponorogo," terang Kabid Sosial Dinsonakertrans Tulungagung, M. Amir Bakti di Tulungagung.