Bangkalan (Antara Jatim) - Perwakilan petani di Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, Senin, berunjuk rasa ke gudang penyangga pupuk di Desa Keleyan, Kecamatan Socah, menuntut agar pupuk bersubsidi segera didistribusikan.
Perwakilan petani yang terdiri dari kaum laki-laki dan perempuan ibu rumah tangga ini, datang ke gudang pupuk itu, dengan membawa berbagai jenis poster dan spanduk yang berisi tuntutan mereka yang antara lain bertuliskan, "Pupuk Lancar, Petani Sejahtera" dan "Stop Politisasi Pupuk".
"Kami sengaja turun jalan dan datang secara langsung ke gudang penyangga pupuk ini, karena para petani sangat membutuhkan pupuk di musim tanam kedua ini," kata juru bicara warga yang juga korlap aksi itu, Abdul Aziz.
Gudang penyangga pupuk yang terletak di Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Bangkalan itu, merupakan satu-satunya gudang penyangga pupuk PT Kaltim yang ada di Kabupaten Bangkalan.
Namun, sejak sebulan terakhir ini, gudang itu telah berhenti mendistribusikan pupuk bersubsidi kepada para petani di Bangkalan, karena gudang disegel polisi yakni oleh Polrestabes Surabaya, dalam kasus dugaan penyimpangan pendistribusian pupuk.
Di dalam gudang itu, tersimpan sebanyak 1.665 ton pupuk bersubsidi jenis urea yang merupakan jatah pupuk bersubsidi para petani di Kabupaten Bangkalan.
Sedianya, pupuk itu telah didistribusikan sejak awal Mei 2015 ini. Namun, karena disegel petugas, maka pemilik gudang tidak bisa mendistribusikan pupuk.
Korlap aksi itu mengatakan, kalaupun ada dugaan penyimpangan dalam pendistribusian pupuk, tidak seharusnya semua petani di Kabupaten Bangkalan menjadi korban.
"Kalau seperti ini caranya darimana kami akan mendapatkan jatah beli pupuk bersubsidi, sedangkan saat ini, musim tanam kedua telah berlangsung," kata Abdul Aziz, (*)