Lamongan (Antara Jatim) - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menyatakan, mulai melakukan pengecekan perangkat produksi minyak Blok Cepu di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, Jawa Timur, sebagai persiapan produksi puncak sebesar 165 ribu barel/hari, pada 2015.
"Saat ini kita sedang melakukan pengecekan jaringan perangkat produksi minyak Blok Cepu, untuk memastikan ketika produksi puncak 165 ribu barel dimulai semua perangkat produksi berfungsi sesuai standar," kata "Field Public and Goverment Affairs Manager" EMCL Rexy Mawardijaya, dalam pembukaan loka karya jurnalistik tentang migas di Lamongan, Sabtu.
Dalam lokakarya yang digelar EMCL bekerja sama dengan Lembaga Pers Dr, Soetomo (LPDS) Jakarta, ia menjelaskan pengecekan perangkat produksi mulai lokasi di tiga tapak sumur minyak Blok Cepu, di Bojonegoro, sampai lokasi penampungan di Kapal Gagak Rimang, di laut lepas Lamongan.
"Soal pekerjaan proyek minyak Blok Cepu sudah terelaisasi 96 persen, sehinga mendekati selesai," jelas dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan saat ini produksi minyak Blok Cepu dari tiga tapak sumur minyak mencapai 75 ribu barel/hari. Produksi minyak itu, sebagian kecil diproses di kilang mini yang dikelola Tri Wahana Universal (TWU) di Bojonegoro.
"Yang dikelola TWU cuma sedikit. Yang didistribusikan ke Kapal Gagak Rimang yang lebih banyak," katanya, menegaskan.
Ia menyebutkan kapasitas Kapal Gagak Rimang, mencapai 1,7 juta barel, yang menjadi lokasi penampungan untuk mendistribusikan minyak dengan kapal tangker ke berbagai daerah.
"Minyak yang ditampung di Kapal Gagak Rimang untuk pertama kali mendistribusikan produksi minyak siap jual 500 ribu barel/hari, pada 12 April lalu," ucapnya."Saat ini sudah enam kali mengirim produksi minyak siap jual," tambahnya.
Menurut dia, produksi puncak minyak Blok Cepu 165 ribu barel/hari bisa direalisasikan tahun ini. Untuk produksi puncak, akan mengoperasikan 48 sumur minyak dan injeksi di tiga lapangan sumur minyak Blok Cepu.
"Pengeboran sumur minyak hanya kurang delapan sumur," ucapnya.
Terkait tenaga kerja proyek Blok Cepu, katanya, secara bertahap akan dikurangi, setelah proyek pekerjaan minyak Blok Cepu selesai.
"Hanya tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang masih dipekerjakan. Tapi tetap kita utamakan tenaga kerja lokal," tandasnya. (*)