Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, akan segera merevisi alokasi APBD 2016, kalau Pemerintah menurunkan asumsi harga minyak dunia di dalam APBN 2016, yang sudah ditetapkan sebesar 50 dolar Amerika Serikat per barel.
"Kalau memang Pemerintah sudah merevisi asumsi harga minyak dunia di dalam APBN 2016, maka kami akan segera merevisi alokasi APBD 2016," kata Kepala Dinas Pendapatan Daerah Pemkab Bojonegoro Herry Sudjarwo, di Bojonegoro, Kamis.
Pemkab, menurut dia, sudah memperoleh pemberitahuan dari Kementerian Keuangan terkait adanya penyesuaian asumsi harga minyak dunia di dalam APBN, menjadi berkisar 30-40 dolar Amerika Serikat per barel.
"Kemungkinan revisi asumsi harga minyak dunia di dalam APBN Perubahan akan dilakukan sekitar April," jelas dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan target perolehan DBH migas sebesar Rp1,08 triliun yang sudah ditetapkan di dalam APBD 2016, dengan asumsi harga minyak dunia sebesar 50 dolar Amerika Serikat per barel.
Sesuai perhitungan yang dilakukan, maka perolehan DBH Migas akan berkurang Rp200 miliar, kalau asumsi harga minyak dunia di dalam APBN Perubahan, diturunkan menjadi 40 dolar per barel.
Perolehan DBH migas akan turun Rp300 miliar, kalau asumsi harga minyak dunia diturunkan menjadi 35 dolar Amerika serikat per barel dan turun Rp400 miliar, kalau diturunkan menjadi 30 dolar Amerika Serikat per barel.
"Kalau memang sudah ada revisi asumsi harga minyak dunia di dalam APBN Perubahan, maka pemkab akan merevisi alokasi APBD 2016," jelas dia.
Mengenai revisi alokasinya, menurut dia, akan dilakukan secara menyeluruh di berbagai bidang terkait belanja pembangunan.
"Bisa saja revisi difokuskan dalam bidang pembangunan gedung, harus ditunda, sebab sesuai motarorium dari Pemerintah dilarang membangun gedung, selain untuk kepentingan bidang pendidikan dan kesehatan," paparnya.
Menurut dia, target DBH migas di dalam APBD 2016 sebesar Rp1,08 triliun itu, dengan memperhitungkan produksi minyak sekitar 160 ribu barel per hari.
"Kalau produksi puncak minyak Blok Cepu bisa direalisasikan menjadi 165 ribu barel per hari, ya, adanya penurunan perolehan DBH migas tidak terlalu tajam, sebab ada peningkatan produksi minyak," katanya. (*)