Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah masyarakat dan kalangan pengusaha di Surabaya yang tergabung dalam Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) siap menyosialisasi sertifikasi sekolah bebas rokok di Kota Pahlawan. "Kegiatan itu disebabkan Indonesia masuk peringkat ketiga negara penikmat rokok dari beberapa negara di Benua Asia. Kondisi itu sangat mengkhawatirkan," kata Ketua Umum WITT, Lieke Gunawan, di Surabaya, Kamis. Saat ini, ungkap dia, sertifikasi sekolah bebas rokok telah dilakukan di Jakarta. Bahkan pihaknya sampai sulit menerima permintaan banyak sekolah di sana yang ingin melakukan sertifikasi tersebut. "Kehadiran sertifikasi itu, tujuannya mengurangi para penikmat rokok," ujarnya. Sasaran utamanya, jelas dia, kalangan remaja khususnya anak usia produktif. Penyebabnya, mereka lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya selama ini. "Melalui sertifikasi itu, remaja perokok terutama anak sekolah dapat berkurang jumlahnya," katanya. Kalau di Jakarta, tambah dia, kini sejumlah sekolah sudah bebas rokok. Untuk itu, pihaknya berkomitmen melaksanakan hal serupa di beberapa daerah termasuk Surabaya sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta. "Mudah-mudahan, sertifikasi sekolah bebas rokok ini dapat segera dilakukan di sini dan menyusul kota lainnya," katanya. Ketua WITT DPP Jatim, Arie Soeripan Poetri, menyatakan di provinsi tersebut pecandu rokok di kalangan remaja kian tinggi. Untuk itu, pihaknya akan meningkatkan peran di bidang advokasi. Hal itu ditujukan kepada para pengambil atau penentu kebijakan. "Dengan demikian, sekaligus mendorong diterbitkan segera peraturan tentang pengendalian tembakau. Kami yakin, kehadiran WITT Jatim bukan untuk mematikan industri rokok di Jatim tapi menekan angka pengguna rokok yang kini mencapai 53 persen," katanya. Sementara itu, lanjut dia, pada tahun ini pemerintah telah menargetkan hasil cukai tembakau sebesar Rp141,7 triliun. Kalau tahun sebelumnya kontribusi hasil tembakau sudah mencapai Rp120 triliun. "Kami harap, melalui deklarasi WITT di Jatim ini dapat mengurangi konsumsi rokok di Tanah Air," katanya.(*)
Berita Terkait
Pemerintah gratiskan 1,35 juta sertifikat halal bagi UMK di 2026
23 Desember 2025 16:16
Kemenpar apresiasi 10 peraih sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan
18 Desember 2025 16:15
Kemen UMKM catat 14,6 juta UMKM naik kelas dari sektor informal ke formal
17 Desember 2025 20:41
Gubernur Jatim sebut sertifikasi wakaf tekan konflik agraria
14 Desember 2025 16:45
ARTOTEL TS Suites Surabaya kantongi sertifikasi berkelanjutan GSTC
10 Desember 2025 17:55
SIER raih sertifikasi halal untuk air bersih recycle
10 Desember 2025 16:52
BPN Jatim dan DMI percepat sertifikasi tanah wakaf masjid
5 Desember 2025 22:15
Pemkab Mojokerto fasilitasi sertifikasi TKDN industri kecil
25 November 2025 18:31
