Dinsos Kabupaten Kediri Belum Verifikasi Penerima PSKS
Rabu, 15 April 2015 19:33 WIB
Kediri (Antara Jatim) - Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Jawa Timur, belum melakukan verifikasi untuk warga penerima dana bantuan program simpanan keluarga sejahtera (PSKS), sehingga penerima program itu masih menggunakan data lama pada tahun 2014.
"Ini belum verifikasi dan masih gunakan data penerima sebelumnya. Kami masih tunggu instruksi untuk verifikasi penerima," kata Kepala Bidang Bantuan dan Perlindungan Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Dwi Rohning Wulan, di Kediri, Rabu.
Ia mengatakan jumlah warga penerima dana bantuan itu di Kabupaten Kediri adalah 112.968 penerima yang tersebar di 26 kecamatan. Mereka menerima dana bantuan sebesar Rp600 ribu untuk tiga bulan sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Lebih lanjut, Wulan mengatakan untuk verifikasi kemungkinan dilakukan dalam waktu dekat. Saat ini, rapat tentang adanya verifikasi penerima dana masih berlanjut di Jakarta, dan dimungkinkan segera dilakukan.
Nantinya, untuk verifikasi, dinas juga akan membentuk tim. Mereka akan memastikan warga penerima itu, memproses ulang dan mendata ulang. Bagi warga miskin yang belum terdata, nantinya bisa dimasukkan sebagai penerima.
Ia juga mengatakan saat ini proses pembagian dana itu masih terus berlanjut. Untuk pembagiannya dilakukan langsung oleh petugas dari kantor pos dan ditempatkan di kantor yang telah ditunjuk, yaitu kantor pos.
Pihaknya juga mengatakan, dalam proses pemberian itu, masih saja ada warga yang meminta rekomendasi dari Dinas Sosial Kabupaten Kediri, karena masalah kartu hilang atau rusak.
Ia mengatakan memang warga yang tidak dapat menunjukkan kartu tidak bisa menerima dana yang seharusnya menjadi haknya, sehingga harus mengajukan kembali ke dinas terkait untuk mendapatkan rekomendasi.
Mereka baru mendapatkan rekomendasi setelah semua persyaratan lengkap, dan selanjutnya bisa mengambil di kantor pos untuk uang yang sudah menjadi haknya.
"Mereka baru bisa mengambil setelah semua rekomendasi lengkap," katanya.
Walaupun masih ada warga yang mengajukan rekomendasi, Wulan mengatakan jumlahnya tidak besar. Dalam sehari, ada sekitar empat orang yang meminta surat rekomendasi karena kartu mereka rusak ataupun hilang.
Ia juga selalu mengingatkan pada warga yang meminta rekomendasi itu untuk menjaga kartu mereka, agar tidak hilang lagi. Sebab, mereka nantinya masih bisa memanfaatkan kartu tersebut untuk keperluan yang sama. (*)