Keluarga Madiun Cemas Keselamatan WNI di Yaman
Minggu, 12 April 2015 12:54 WIB
Madiun (Antara Jatim) - Keluarga WNI di Yaman yang berada di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, merasa cemas dengan keselamatan anggota keluarganya yang hingga kini masih berada di negara konflik tersebut, dan belum dievakuasi oleh pemerintah.
Hal itu dialami oleh Karmi, ibu kandung dari Minardi, seorang mahasiswa asal Desa Ngale, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, yang sedang menuntut ilmu di Yaman.
"Pemerintah Indonesia sudah mengevakuasi para WNI di Yaman, tapi sampai sekarang anak saya belum pulang. Ini membuat saya takut dan cemas," ujar Karmi, kepada wartawan di Madiun, Minggu.
Menurut dia, sejak lima tahun terakhir, anaknya Minardi, menjadi mahasiswa di Universitas Al-Ahgaff Hadhramaut, Yaman. Selama itu pula ia jarang sekali pulang.
"Saya takut terjadi apa-apa karena konflik di Yaman tak kunjung reda. Kemarin ada juga WNI asal Kota Madiun sudah tiba di kampungnya. Ini kok anak saya belum datang," ucap dia.
Ia menjelaskan, meski selalu kontak dengan anaknya, namun perasaan cemas tersebut tidak dapat dihilangkan. Ia berharap pemerintah segera mengevakuasi anaknya agar segera pulang ke Madiun.
Sementara, kakak Minardi, Suwandi mengatakan, selama ini Minardi mengabarkan jika tempat tinggalnya di Yaman jauh dari wilayah konflik.
"Berkali-kali adik saya bilang tempat tinggalnya jauh dari peta konflik. Meski demikian, kami keluarga di Madiun sangat cemas," tutur Suwandi.
Komunikasi terakhir yang ia lakukan dengan Minardi adalah melalui pesan singkat. Dalam pesan singkat itu, Minardi menyatakan bahwa keadaannya baik dan sudah berada di Oman.
"Minardi mengaku baik dan dalam waktu dekat akan segera pulang ke Indonesia. Semua biaya kepulangan ditanggung oleh pemerintah alias gratis, hanya saja, waktunya yang belum pasti," ungkap Suwandi.
Minardi menuntut ilmu ke Yaman saat menjadi santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Amnaniyah, Dusun Talok, Desa Puhti, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi pada 2009.
Dia merupakan satu-satunya pelajar yang lolos seleksi untuk mendapatkan beasiswa belajar di Universitas Al-Ahgaff Hadhramaut Yaman dengan jurusan Tarbiyah. Ia juga telah diwisuda, namun tidak langsung pulang karena menjadi santri dari gurunya Habib Abdurahman Toha.
Seperti diketahui, negara Yaman saat ini sedang dilanda konflik. Akibat konflik perang tersebut, Pemerintah RI hingga saat ini terus mengupayakan untuk mengevakuasi para WNI di Yaman untuk dipulangkan ke Tanah Air hingga situasi setempat aman. Adapun, evakuasi dilakukan secara bertahap.(*)