Banyuwangi (Antara Jatim) - Prajurit Intai Amfibi Marinir TNI AL bersama dengan pasukan khusus Marinir Amerika Serikat, US Marsoc, mengadakan latihan penumpasan gerakan separatis di Pantai Pancer, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat. Pantai yang biasanya ramai digunakan nelayan untuk menurunkan ikan hasil tangkapan tersebut disimulasikan sepi karena dikuasi oleh pasukan Gerakan Banyuwangi Merdeka (GBM) di bawah pimpinan Oseng Rambo. Oseng Rambo dan pasukannya memanfaatkan pantai selatan Pulau Jawa itu untuk pertahanan dan persembunyian karena letaknya yang strategis. Pasukan GBM disimulasikan aktif melakukan patroli dan penggalangan kepada masyarakat agar melawan kepada pemerintah. Senjata yang mereka miliki diidentifikasi campuran, seperti pistol P.226, M16A4 dan styer. Sebulan lalu, GBM menculik seorang tokoh masyarakat karena dianggap sebagai orang yang menghasut untuk melakukan perlawanan pada GBM dan sesuai data dari intelijen, korban masih hidup. Menghadapi kenyataan itu, prajurit Intai Amfibi (Taifib) Marinir bekerja sama dengan prajurit US Marsoc mendapat perintah dari pimpinan untuk membebaskan tokoh masyarakat tersebut dari GBM. Komandan Batalyon Intai Amfibi-1 Marinir Letkol Marinir Freddy Ardianzah menurunkan empat tim di bawah pimpinan Kapten Marinir Alamsyah untuk melaksanakan tugas tersebut. Setelah melakukan perencanaan yang matang, prajurit Taifib dan US Marsoc yang menempati posko di Pusat Latihan Pertempuran Korps Marinir Lampon, Banyuwangi, melaksanakan tugas penyergapan. Serangan penyergapan dilakukan melalui laut dengan menggunakan empat perahu karet. Setelah mendekati Pantai Pancer, empat prajurit Taifib sebagai perenang rintis diturunkan ke laut kemudian berenang menuju pantai untuk menyelidiki situasi di sekitar. Setelah pantai dinyatakan aman oleh tim renang rintis, tim yang berada di laut meluncur dan mendarat di Pantai Pancer. Setelah dibagi sesuai tugasnya, prajurit Taifib Korps Marinir dan US Marsoc bergerak ke sasaran. Sempat terjadi baku tembak dengan pengikut GBM saat prajurit Taifib dan US Marsoc mendekati Pos Pantau GBM di Pancer. Dengan kemampuannya sebagai pasukan khusus, prajurit Marinir kedua negara tersebut berhasil melumpuhkan anggota GRBM dan membebaskan tokoh masyarakat yang disandera. Pada latihan pembebasan itu, si tokoh diamankan dengan cara stabo dengan helikopterjenis Bell 412 milik Skuadron 400 Wing Udara-1 Puspenerbal yang dipiloti Lettu Laut (P) V. Oktomiawan dan Copilot Lettu Laut (P) Tri Yudha. Pembebasan sandera dan penumpasan kelompok separatis tersebut merupakan materi puncak dalam latihan bersama Marinir Indonesia dengan Amerika bersandi Lantern Iron 15 ¿ 5524. Latihan puncak itu merupakan gabungan dari seluruh materi yang dilatihkan, yakni menembus gelombang, navigasi penjang, renang rintis, konfirmasi pantai pendaratan, penghilangan senyap, pertempuran kota dan stabo. Kegiatan puncak itu disaksikan oleh Wakil Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Waasops Kasal) Laksamana Pertama TNI Didik Wahyudi, Asisten Operasi Pasmar-1 Kolonel Marinir I Made Sukada, Komandan Puslatpur Lampon Kapten Marinir Venny Woaten dan beberapa perwira perwakilan dari Puslatpur Baluran dan Lanal Banyuwangi.(*)
Berita Terkait
Marinir Indonesia-Amerika Lepas Tukik di Banyuwangi
10 April 2015 21:04
Marinir Indonesia-Amerika Jelajahi Hutan Banyuwangi
9 April 2015 21:30
Marinir Indonesia-Amerika Latihan Pengintaian Pantai
31 Maret 2015 20:35
Marinir Indonesia-Amerika Latihan Penempatan Pasukan dengan Helikopter
27 Maret 2015 21:03
Danpasmar-1 Ingatkan Keamanan Latihan Marinir Indonesia-Amerika
25 Maret 2015 16:37
Marinir Indonesia-Amerika Berlatih Menembak Senjata Otomatis
24 Maret 2015 21:59
Marinir Indonesia-Amerika Asah Kemampuan Menembak
22 Maret 2015 18:29
Latgabma SGS Korps Marinir Indonesia dan AS
27 Agustus 2024 20:04
