Menteri Dalam Negeri Soroti Inovasi Pemerintah Daerah
Sabtu, 7 Maret 2015 16:46 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyoroti minimnya inovasi pemerintah di daerah sehingga menyebabkan sejumlah kemerosotan pembangunan dan kurangnya perhatian masyarakat luas.
"Inovasi ini menjadi masalah di daerah dan saya melihatnya kurang merata," ujarnya di sela pembukaan Forum Komunikasi Sinergitas Nasional yang diikuti Ketua DPRD Provinsi dan Ketua Komisi A se-Indonesia di Gedung DPRD Jawa Timur Jalan Indrapura Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, minimnya inovasi di daerah terlihat saat penghargaan-penghargaan dari pemerintah pusat maupun swasta diraih oleh daerah yang hampir sama.
Mantan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan tersebut memisalkan Surabaya dan Banyuwangi yang berulang kali memperoleh penghargaan, meski di Jatim memiliki 38 kabupaten/kota.
"Tolong, kalau punya inovasi bergerak yang bagus. Sekecil apapun, seperti pengadaan air bersih, wisata maupun pelayanan publik," tuturnya.
Menurut dia, inovasi di daerah akan menggairahkan semua potensi, khususnya perekonomian di wilayah setempat yang diyakini memiliki nilai khusus dan berbeda dibandingkan daerah lainnya.
Menteri kelahiran Surakarta tersebut juga berharap ada inventarisasi kerajinan di daerah sebagai penyempurnaan database tingkat nasional yang sekarang belum terdata lengkap.
Tidak itu saja, agar mendapat hati di masyarakat luas maka pemerintah daerah harus memanfaatkan potensi wisata yang dimilikinya, termasuk memperbaiki fasilitas dan layanan wisata.
Mendagri bahkan mengaku prihatin dengan kondisi pariwisata di sejumlah tempat yang semakin ditinggal pengunjung karena sudah tidak puas dengan fasilitas maupun kenyamanannya.
"Salah satu contoh nyata di Danau Toba yan beberapa saat lalu saya ke sana. Waktu itu, saya bertemu dua turis Jepang yang mengakui Danau Toba sudah tidak seindah dulu, padahal dia dua tahun sekali ke tempat itu. Saya yakin di lokasi wisata lain juga demikian maka harus ada pembenahan," ucapnya.
Pihaknya berharap banyaknya penerbangan dari Sabang hingga Merauke sekarang menjadikan destinasi wisata di Indonesia semakin besar, bukan malah sebaliknya.
"Saya juga berpesan kepada anggota dewan di daerah agar mencermati proyek kementerian dalam skala nasional dan pastikan pemborongnya bukan orang Jakarta semua. Karena di daerah maka keterlibatan daerah harus besar," tukasnya. (*)