Sumenep (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep menyatakan, enam dari 590 penderita demam berdarah dengue di wilayah tersebut meninggal dunia sejak awal Januari 2015. "Pada Januari terdapat tiga penderita yang meninggal dunia dan Februari ini juga tiga penderita," kata Kepala Bidang Penanganan Masalah Kesehatan Dinkes Sumenep, dr Dwi Regnani di Sumenep, Jawa Timur, Jumat. Enam penderita demam berdarah yang meninggal dunia itu berasal dari Kecamatan Bluto sebanyak dua orang, Batang Batang (1), Kota (1), Dungkek (1), dan Lenteng (1). "Sesuai laporan yang kami terima dari staf, pada Januari terdapat 520 warga Sumenep yang terdeteksi menderita demam berdarah. Sementara pada Februari hingga Jumat ini sebanyak 70 orang," ujarnya, menerangkan. Ia menjelaskan, sejak awal Januari 2015, pihaknya telah menginstruksikan jajaran puskesmas di masing-masing kecamatan untuk mewaspadai penyebaran demam berdarah. "Kami juga mengingatkan warga Sumenep untuk waspada dengan menggalakkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan berpola hidup sehat guna mencegah demam berdarah," ucapnya. Dwi menjelaskan, pihaknya terus melakukan pengasapan atau "fogging" ke ratusan lokasi (wilayah) yang salah satu warganya positif terkena demam berdarah. "Selain ke pemukiman penduduk, pengasapan juga dilakukan di puluhan sekolah atau lembaga pendidikan yang siswanya terjangkit demam berdarah. Kami akan terus melakukan pengasapan selama diperlukan untuk mencegah makin meluasnya penyebaran demam berdarah," katanya, menambahkan. Sejak akhir Januari 2015, kasus penyebaran demam berdarah di Sumenep ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). (*)
Enam Penderita Demam Berdarah di Sumenep Meninggal
Jumat, 27 Februari 2015 16:11 WIB