Sumenep (Antara Jatim) - \"Seharusnya orang Madura tidak boleh ragu dan terus langkahkan kaki ke depan. Biar pun menginjak kotoran, itu nantinya bisa dicuci. Kalau menginjak emas, harus diambil,\" kata Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Achsanul Qosasi. Kalimat tersebut dilontarkan mantan anggota DPR RI itu di hadapan sekitar 200 peserta dialog inspiratif bertema: \"Raih Cita Setinggi Langit: Yakin Usaha Sampai!\" yang digagas pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sumenep, Senin (23/2). Achsanul Qosasi yang karib disapa AQ juga menyatakan, orang Madura itu tidak kolot sebagaimana dipersepsikan selama ini. \"Warga Madura adalah orang pintar dan cerdas. Persepsi tersebut yang harus dimiliki oleh kalangan muda. Jangan pernah dan sampai minder, karena bukan tipikal orang Madura,\" ujarnya, yang disambut aplaus dari peserta dialog inspiratif. Dalam kesempatan itu, AQ sempat menyanyikan beberapa lagu daerah yang dinilainya lagu kenangan masa kecil, salah satunya \"pa\' kopa\' eling\". \"Orang Madura itu sebenarnya dididik oleh orang yang mempunyai tujuan baik dan tangguh sebagaimana nyanyian \'pa\' kopa\' eling\'. Kita harus mulai dari kita serta memulai dengan apa yang kita punya. Jangan pernah ragu dan takut salah untuk memulai yang baik,\" katanya, sambil mengepalkan tangannya. Ia menjelaskan, dirinya mulai hidup di Jakarta sejak kelas II SMA dan memulai kehidupan barunya itu, ketika stigma warga Madura adalah orang kolot masih mengakar kuat. \"Sekali lagi, buang stigma itu dan tunjukkan orang Madura juga cerdas. Jika anda ingin melihat masa lalu, lihatlah keadaan anda sekarang. Namun, kalau ingin melihat masa depan, lihatlah apa yang anda lakukan pada saat ini,\" kata AQ, sambil menepuk bahu salah seorang peserta dialog inspiratif. AQ juga mengemukakan, salah satu kunci untuk menuju kesuksesan adalah memperbanyak jaringan atau pertemanan. \"Kalau anda ingin sukses, kuncinya adalah teman, teman, dan teman. Jangan sampai memperbanyak musuh. Ketika anda kesusahan pada saat berada di perantauan, bisa jadi hanya teman yang meringankan beban itu, karena memang sudah tidak bersama lagi dengan orang tua,\" ujarnya, menambahkan. Selain AQ, pembicara lainnya dalam dialog inspiratif yang digagas PWI Sumenep itu adalah Ketua PWI Provinsi Jawa Timur, Akhmad Munir. AQ dan Munir, keduanya lahir di Sumenep, dinilai PWI setempat sebagai tokoh yang sukses berkiprah di tingkat nasional dan regional (Jawa Timur) dan selanjutnya layak mendapat anugerah dari PWI. Pengurus PWI Sumenep juga menilai AQ dan Munir bisa menjadi inspirator bagi generasi muda setempat atas kesuksesan di bidangnya masing-masingnya dan selanjutnya bisa dijadikan sumber motivasi dan semangat untuk sukses. \"Dalam konteks itu, kami sengaja menggagas dialog inspiratif dengan mengundang dua tokoh tersebut dan pesertanya adalah siswa, mahasiswa, dan aktivis organisasi mahasiswa dan kepemudaan,\" ujar Ketua PWI Sumenep, Moh Rifai. AQ adalah mantan politisi Partai Demokrat yang sempat menjabat sebagai anggota DPR RI dan saat ini mendapat mandat sebagai Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Sementara Akhmad Munir adalah seorang jurnalis yang hingga sekarang menjabat sebagai Sekretaris Umum Pengprov PSSI Jawa Timur, Kepala Perum LKBN Antara Biro Jawa Timur, dan Ketua PWI Jawa Timur. \"Tidak ada manusia yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Namun, semangat juang dan berkarya tinggi yang dilakukan AQ dan Munir hingga bisa berkiprah di tingkat nasional dan regional layak mendapat apresiasi positif,\" kata Rifai, menambahkan. Rifai berharap kehadiran dua tokoh nasional dan regional asal Sumenep dalam dialog inspiratif yang digagasnya itu bisa menularkan semangat juang dan berkarya tinggi kepada generasi muda. \"Jangan pernah minder, meskipun lahir dan besar di daerah. Selalu ada kesempatan untuk sukses, selama punya kemauan dan bekerja keras. Sukses tak akan dimiliki oleh orang yang minder dan tak punya kemauan,\" ucapnya, menegaskan. Aktif di Organisasi Sementara Akhmad Munir menjelaskan, kesuksesan merupakan jalan panjang yang tak bisa diraih dalam sekejab. \"Butuh proses dan tak semudah membalikkan telapak tangan. Proses dan jalan panjang itu bisa berupa dengan aktif di organisasi,\" katanya. Organisasi akan mengajarkan banyak hal, di antaranya manajemen orgasasi, kepemimpinan, dan cara bertahan dan sekaligus mengelola konflik. \"Itu semua akan dirasakan dan diperoleh ketika benar-benar aktif di organisasi. Jangan setengah-setengah ketika berorganisasi supaya bisa memperoleh manfaat seutuhnya,\" ujarnya, menambahkan. Ia menjelaskan, organisasi bisa menjadi ladang mencari ilmu, mengasah kemampuan diri, dan penempaan diri bagi seseorang. \"Kalau tidak aktif di organisasi, kayaknya tidak mungkin saya bisa berdiri di hadapan adik-adik sekalian. Ikut dan aktiflah ketika berorganisasi,\" katanya kepada peserta dialog inspiratif. Munir juga mengemukakan, buah dari berorganisasi baru bisa dirasakan dan dipetik setelah dirinya belajar untuk hidup mandiri hingga sekarang. \"Ketika tidak lagi kumpul bersama orang tua, manfaat dari keaktifan berorganisasi akan terasa betul. Hingga sekarang pun, saya masih aktif berorganisasi, karena memang banyak hal positif yang bisa dirasakan dan diraih,\" ujarnya, menerangkan. Sementara Bupati Sumenep A Busyro Karim memang berharap kehadiran AQ dan Akhmad Munir bisa menularkan semangat berjuang dan berkarya tinggi bagi generasi muda. \"Kami mengapresiasi positif kegiatan yang digagas PWI Sumenep. Dialog inspiratif ini bisa menjadi sarana untuk belajar sekaligus memotivasi diri generasi muda untuk selalu hidup optimistis dan mengembangkan potensi diri,\" katanya. Ia menjelaskan, orang yang sukses biasanya sejak dini telah diajarkan untuk tidak tergantung kepada orang tua. \"Doa dan dukungan dari orang tua merupakan sesuatu yang sangat penting bagi sebuah kesuksesan. Namun, seseorang itu tidak akan pernah sukses jika selalu menggantungkan diri kepada orang tuanya,\" ucapnya. Busyro juga menyatakan, kesuksesan itu hanya bisa diraih dengan perjuangan dari diri sendiri dan tentunya dukungan dari orang tua (keluarga). \"Doa dan dukungan dari orang tua dan keluarga besar merupakan sesuatu yang penting untuk meraih kesuksesan, selain kewajiban berusaha keras tanpa pantang menyerah. Mari bersama-sama menanamkan kegigihan untuk sukses,\" katanya kepada peserta dialog inspiratif. Dialog inspiratif bertema: \"Raih Cita Setinggi Langit: Yakin Usaha Sampai!\" itu merupakan salah satu acara yang digagas pengurus PWI Sumenep dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2015 dan HUT ke-69 PWI. (*)
Orang Madura Tak Boleh Ragu Kalau Ingin Sukses
Selasa, 24 Februari 2015 21:49 WIB