Madiun (Antara Jatim) - Turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) yang ditetapkan pemerintah memicu terjadinya deflasi di Kota Madiun, Jawa Timur, pada Januari 2015 sebesar 0,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,77. Kepala BPS Kota Madiun, Hadi Santoso, Jumat, mengatakan, deflasi di Kota Madiun terjadi karena penurunan indeks pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 3,65 persen, antara lain bensin, cabai rawit, solar, minyak goreng, semen, dan angkutan dalam maupun antarkota. "Waktu BBM turun, otomatis harga-harga ikut turun. Itu yang menyebabkan deflasi. Namun penurunannya tidak sedrastis waktu naik," ujar Hadi Santoso, kepada wartawan. Sementara enam dari tujuh kelompok mengalami kenaikan harga. Meliputi kelompok kesehatan sebesar 1,55 persen terutama tarif rumah sakit. Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 1,07 persen, terutama tarif kereta api. Kelompok sandang sebesar 0,86 persen. Kemudian, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,63 persen. Kelompok bahan makanan sebesar 0,6 persen meliputi daging ayam ras, telur ayam ras, dan beras. Serta kelompok pendidikan mengalami kenaikan harga sebesar 0,06 persen. Ia menjelaskan, di bulan Februari ini, pihaknya perlu mengantisipasi kenaikan harga beras, karena kemungkinan akan mengalami kenaikan harga, karena belum memasuki masa panen. "Tergantung kondisi pasar. Dengan turunnya harga BBM, saya yakin harga bulan Februari ini cenderung stabil. Tapi garis besarnya perlu diantisipasi kemungkinan naiknya harga beras, karena masa panen masih cukup lama," terang dia. Ia menambahkan, dari delapan kota penghitung IHK di Jawa Timur, tiga kota mengalami inflasi dan lima kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Surabaya sedangkan inflasi terendah terjadi di Malang. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Sumenep dan terendah di Madiun. Data BPS Kota Madiun mencatat, inflasi tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 0,41 persen dengan IHK mencapai 118,29; Banyuwangi sebesar 0,08 persen dengan mencapai IHK 117,77; Malang sebesar 0,04 persen dengan IHK mencapau 119,21. Kemudian, Madiun deflasi sebesar 0,05 persen dengan IHK mencapai 116,77; Kediri deflasi sebesar -0,19 persen dengan IHK mencapai 118,73; Probolinggo deflasi sebesar 0,20 persen dengan IHK mencapai 118,48; Jember sebesar 0,24 persen dengan IHK mencapai 117,24; dan Sumenep deflasi 0,27 persen dengan IHK mencapai 116,98. (*)
Turunnya BBM Picu Deflasi Madiun 0,05 Persen
Jumat, 6 Februari 2015 19:57 WIB