Sierra Leone akan Buka Kembali Sekolah setelah Ebola Menurun
Kamis, 22 Januari 2015 6:30 WIB
Freetown, (Antara/Reuters) - Sekolah-sekolah di Sierra Leone akan dibuka kembali Maret, delapan bulan setelah siswa dipulangkan dan kelas ditutup menyusul pecahnya wabah virus Ebola yang mematikan itu, kata pemerintah negara Afrika Barat itu Rabu,.
Pembukaan kembali sekolah adalah tanda lain dari air pasang mungkin berbalik melawan wabah, yang terburuk dalam catatan, dan kini infeksi dan penyebaran virus secara bertahap dikendalikan.
Wabah itu telah menewaskan sekitar 8.626 orang di tiga negara
Afrika Barat paling parah - Sierra Leone, Guinea, dan
Liberia - dan menginfeksi hampir 21.700 orang, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu.
Pemerintah Sierra Leone mengatakan dalam satu pernyataan bahwa
keputusan untuk membuka kembali sekolah-sekolah, satu bidang kehidupan yang terpukul oleh wabah, dibuat setelah pertemuan konsultasi dipimpin oleh Presiden Ernest Bai Koroma, Rabu.
Ia menambahkan bahwa fasilitas-safilitas akan disediakan untuk memastikan bahwa siswa dan guru aman.
"Kami berencana untuk memastikan sekolah-sekolah kami aman dan
didesinfeksi sehingga kita bisa kembali dengan anak-anak kita ke sekolah, " kata menteri pendidikan, Dr Minkailu Bah.
Dia mengatakan guru akan dilatih untuk menggunakan termometer untuk mengambil suhu murid dan anggota staf lain, dan ember air yang mengandung klor akan tersedia di semua sekolah.
Ebola ditularkan melalui cairan tubuh, dan salah satu
gejala awal penyakit ini adalah demam.
Bah mengatakan bahwa biaya sekolah akan disubsidi untuk semua murid di sekolah menengah guna membantu orang tua, dan kementerian juga akan memberikan materi pengajaran dan pembelajaran.
Kepala Satuan Tugas Ebola Inggris di Sierra Leone, Donal Brown, menyerukan penilaian risiko yang tepat dan penyakit dan kondisi di lapangan sebelum sekolah dibuka kembali.
Beberapa sekolah di seluruh negeri saat ini sedang
digunakan sebagai pusat perawatan Ebola untuk mengobati pasien. (*)