Menko Kemaritiman: "Robot" Cari Kotak Hitam AirAsia
Senin, 5 Januari 2015 22:57 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo menegaskan bahwa kotak hitam (black box) pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di Selat Karimata, Kalteng (28/12/2014), akan dicari dengan "robot" (remote operated vehicle atau ROV).
"Hari ini (5/1), pencarian itu akan dilakukan robot itu, karena kalau dilakukan para penyelam akan sulit, sebab di dasar laut itu pekat dengan lumpur," katanya setelah memberikan kuliah umum di lantai 1 Rektorat ITS Surabaya, Senin.
Sebelumnya, BPPT telah mendukung Basarnas dengan menyiapkan "pinger locator" yang dikirim dengan KR Baruna Jaya I ke laut untuk memanggil sinyal kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata.
"Kapal Baruna Jaya I itu dilengkapi dengan peralatan modern, seperti alat pencari sinyal (pinger locator) dan magnetometer untuk melacak kotak hitam itu, tapi situasi di dasar laut tidak memungkinkan, karena itu sekarang dikirim robot ke dasar laut," katanya.
Dalam kuliah umum di hadapan sejumlah dosen dan ratusan mahasiswa ITS Surabaya, Menteri Indroyono menyatakan ITS adalah kampus pertama yang dikunjungi setelah dua bulan menjadi menteri.
"Saya minta para ahli desain dan rekayasa kapal serta ahli integrasi radar dari ITS untuk memajukan program kemaritiman dengan empat agenda besar yang kami siapkan yakni kedaulatan maritim, sumberdaya alam dan jasa, infrastruktur maritim, serta sumberdaya manusia dan budaya maritim," katanya. (*)