UPT Bengawan Solo Tingkatkan Kewaspadaan Selama Januari
Selasa, 23 Desember 2014 9:39 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, akan meningkatkan kewaspadaan, menghadapi ancaman banjir Bengawan Solo, mengingat sifat hujan selama Januari akan lebih tinggi dibandingkan Desember.
"Sifat curah hujan selama Januari jelas akan lebih tinggi dibandingkan Desember, sehingga kemungkinan berpotensi menimbulkan banjir luapan Bengawan Solo di hilir Jawa Timur," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Selasa.
Ia mengaku belum tahu apakah kemungkinan banjir luapan sungai terpanjang di Jawa di daerah hilir Jawa Timur, masuk banjir besar atau biasa.
"Kita sulit memperkirakan, sebab semua bergantung perjalanan air hujan yang masuk ke Bengawan Solo dari daerah hulu Jawa Tengah, juga hilir Jawa Timur," paparnya.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Sukirno, menjelaskan membenarkan kewaspadaan selama Januari akan lebih ditingkatkan.
Apalagi, lanjutnya, sesuai data yang diterima curah hujan selama Januari akan meningkat dibandingkan Desember.
"Kalau memang kondisi masuk siaga banjir kami akan membuka posko bersama Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) dengan melibatkan berbagai instansi terkait," katanya, menegaskan.
Ia menyebutkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya, telah mengeluarkan data sifat curah hujan yang terjadi di sepanjang Bengawan Solo mulai hulu sampai hilir.
Sesuai prakiraan BMKG Juanda, Surabaya, sifat curah hujan yang menyumbang banjir di Bojonegoro, selama Desember dan Januari, di Wonogiri 301-400 mm dan 301-400 mm, Boyolali 401-500 mm dan 301-400 mm, Surakarta 401-500 mm dan 301-400 mm.
Di Sragen 201-300 mm dan 401-500 mm, Rembang 301-400 mm dan 201-300 mm, Blora 301-400 mm dan 401-500 mm, Ngawi 201-300 mm dan 301-400 mm. Sementara itu, Madiun 201-300 mm dan 301-400 mm, Ponorogo 301-400 mm dan 201-300 mm, Tuban 301-400 mm dan 201-300 mm dan Bojonegoro 301-400 mm dan 201-300 mm.
"Kami perkirakan banjir luapan Bengawan Solo akan terjadi pertengahan Januari 2015," kata Mucharom, menambahkan. (*)