UPT: Bengawan Solo di Hilir Jatim Aman
Kamis, 18 Desember 2014 9:47 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan kondisi Bengawan Solo di daerah hilir, Jawa Timur, masih aman, meskipun terjadi kenaikan ketinggian air, disebabkan hujan dari daerah hulu.
"Kenaikan air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, masih terkendali dibawah siaga banjir," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Kamis.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, yang menyusuri Bengawan Solo di daerahnya dalam dua hari, Rabu (17/12) dan Kamis.
"Ada kenaikan air Bengawan Solo di hilir, tapi masih dibawah siaga banjir," katanya, menegaskan.
Namun, menurut Mucharom, juga Andik, kewaspadaan menghadapi ancaman banjir lupan sungai terpanjang di Jawa di daerah hilir Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan Gresik, tetap dilakukan.
"Kewaspadaan tetap kita lakukan, sebab sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiska (BMKG), curah hujan yang terjadi selama Desember tinggi," jelas Mucharom.
"Banjir luapan Bengawan Solo, juga banjir bandang berpeluang terjadi selama Desember," katanya, menambahkan.
Seorang petugas di UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Jayadi, menyebutkan ketinggian air di Ndungus, Ngawi, yang sehari lalu sempat naik, hari ini sudah kembali turun.
"Air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, yang sempat mencapai 5,80 meter sehari lalu, sudah turun menjadi 3,90 meter pagi ini pukul 06.00 WIB," jelasnya.
Sementara itu, lanjut dia, ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, naik menjadi 25,55 meter, pukul 09.00 WIB, disebabkan memperoleh pasokan air dari Ndungus, Ngawi.
Begitu pula, ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro juga naik menjadi 12,22 meter, pukul 09.00 WIB.
"Tapi naiknya air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, tidak akan bertahan lama, sepanjang tidak ada tambahan air hujan dari daerah hulu, Jawa Tengah," jelas dia. (*)