Petugas Temukan Ketiga Jasad Santri Tenggelam
Kamis, 11 Desember 2014 10:11 WIB
Madiun (Antara Jatim) - Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan ketiga jasad santri yang tewas akibat tenggelam di Sungai Bengawan Madiun di sekitar jembatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur.
Jasad terakhir yang ditemukan adalah Saifudin (18), warga Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Ia ditemukan pada Rabu (10/12) malam.
"Korban ditemukan sekitar 500 meter dari titik tenggelam. Lokasi penemuannya tidak jauh dari tempat penemuan korban kedua," ujar anggota tim SAR gabungan, Ipda Priyono, Kamis.
Dengan ditemukannya jasad Saifudin, maka seluruh korban tewas akibat tenggelam berhasil ditemukan dan dievakuasi. Dua jasad korban sebelumnya telah ditemukan terlebih dahulu. Yakni, jasad Syahrul dan Koko Budi Pradana.
Menurut dia, jasad korban ketiga, Saifudin, ditemukan oleh warga kelurahan sekitar yang hendak memancing. Jasad itu mengapung di pinggiran sungai.
"Saat ditemukan, kondisi jasad mengeluarkan darah di bagian hidung dan telinga. Petugas lalu mengevakuasinya dan dibawa ke ruang jenazah RSUD dr Soedono Madiun," terang Ipda Priyono.
Sementara, warga yang menemukan jasad korban, Hariyono, mengaku tidak menyangka akan menemukan mayat di sungai. Saat itu ia hendak memancing bersama temannya.
"Saya mau memancing di pinggiran Bengawan Madiun, tiba-tiba melihat ada mayat mengapung dengan kondisi tertelungkup. Karena takut, saya lalu melaporkan ke petugas yang sedang melakukan pencarian," ungkap Hariyono.
Seperti diketahui, tiga dari empat santri yang berenang di Sungai Bengawan Madiun tewas akibat tenggelam pada Selasa (9/12). Mereka diduga tidak dapat berenang, namun nekad menyebur ke sungai yang dalam dan deras.
Awalnya, para santri Pondok Pesantren Darul At Taubah tersebut hanya memancing bersama teman-teman lainnya. Kemudian, salah satu korban, Syahrul, mengajak teman-temannya untuk berenang karena cuaca yang sangat panas.
Selanjutnya, Syahrul, Saifudin, Koko, dan Ridzon Lutfian menceburkan diri ke sungai untuk berenang. Ridzon berhasil selamat, sedangkan tiga lainnya tenggelam.
Pencarian jasad korban berlangsung selama dua hari. Tim SAR gabungan dari kepolisian, TNI AD, Taruna Siaga Bencana, BPBD Kota Madiun, dan warga, sempat kesulitan mencari korban karena terkendala arus sungai yang deras dan keruh. (*)