Pengelola Kapal Cepat Sumenep Diminta Revisi Tarif
Jumat, 28 November 2014 17:41 WIB
Sumenep (Antara Jatim) - Legislator meminta manajemen PT Sakti Inti Makmur (SIM) yang merupakan operator dan pengelola kapal cepat di lintasan Kalianget-Kangean, Kabupaten Sumenep, merevisi tarif baru yang diberlakukan sejak 18 November 2014.
"Pada Jumat siang, kami mengundang manajemen PT SIM yang ada di Kalianget, untuk membahas tarif baru tersebut. Kami meminta mereka merevisi tarif baru itu, karena penaikannya di atas 10 persen," ujar Ketua Komisi C DPRD Sumenep, Dulsiam di Sumenep, Jawa Timur, Jumat.
Sebelumnya tarif kapal cepat yang dikelola PT SIM adalah Rp150 ribu perpenumpang di kelas bisnis, Rp175 ribu di kelas eksekutif, dan Rp200 ribu di kelas "Very Important Person" (VIP).
Sejak 18 November 2014, PT SIM menaikkan tarif, yakni kelas bisnis menjadi Rp175 ribu, eksekutif Rp200 ribu, dan VIP Rp225 ribu.
"Mereka menaikkan tarif dengan sejumlah alasan, di antaranya kenaikan harga BBM bersubsidi membuat mereka juga menaikkan gaji karyawan dan kenaikan harga 'spare part'," kata Dulsiam, menerangkan.
Ia menjelaskan, secara umum, pihaknya bisa memahami kebijakan manajemen PT SIM yang menaikkan tarif di lintasan Kalianget-Kangean.
"Namun, tarif baru yang diberlakukan tersebut ternyata mengalami penaikan di atas 10 persen. Itu agak memberatkan warga, dan selanjutnya kami meminta mereka merevisi lagi penaikan tarifnya," paparnya.
Dulsiam juga berharap manajemen PT SIM meningkatkan pelayanan kepada para penumpang setelah menaikkan tarif kapal.
"Jangan memaksa menaikkan calon penumpang, ketika daya angkut kapal sudah maksimal dengan alasan kasihan kepada calon penumpang yang sudah menunggu jadwal pemberangkatan kapal. Keselamatan dan kenyamanan penumpang adalah hal utama," katanya.
Sementara Kepala PT SIM Cabang Kalianget, Saperi Kartolo menjelaskan, pihaknya tidak punya kewenangan mutlak untuk menentukan maupun merevisi tarif.
"Keinginan para anggota DPRD Sumenep akan kami sampaikan kepada pimpinan kami (kantor pusat) di Palembang," katanya. (*)