Bangkalan (Antara Jatim) - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bangkalan, Jawa Timur, menyampaikan empat strategi pembangunan yang perlu dilakukan pemkab setempat dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). "Empat strategi yang menjadi pokok-pokok pikiran atau sumbangan pemikiran HMI yang kami sampaikan ke pemkab melalui DPRD Bangkalan itu, meliputi strategi pembangunan UKM dan Koperasi, Pertanian dan Perikanan, Pendidikan Kejuruan atau Sekolah Menengah Kejuruan dan Industri Pariwisata," kata Ketua Umum HMI Cabang Bangkalan Moh Syafiih di Bangkalan, Kamis. Sumbang pemikiran HMI ini disampaikan pengurus organisasi ektra kampus itu dalam acara audiensi dengan DPRD Bangkalan, Kamis. Dalam rilis yang diterima Antara dijelaskan, bahwa Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu Kabupaten yang secara geografis berada di Provinsi Jawa Timur bagian utara dan merupakan pintu gerbang menuju Pulau Madura. Saat ini, laju tingkat pertumbuhan ekonomi di Bangkalan sudah lebih dari 6 persen dengan angka sementara PDRB sebagian tercatat pada tahun 2013 sebesar Rp3.891.566. Bahkan dalam tiga tahun terakhir ini, tingkat pertumbuhan ekonomi kabupaten bangkalan semakin meningkat. Namun demikian, di satu sisi tingkat jumlah pengangguran juga merangkak naik dari tahun 2011 lalu sebanyak 261 orang, tahun 2012 meningkat menjadi 651 orang dan pada 2013 bertambah menjadi 1.308 orang, sesuai dengan data BPS. Ini membuktikan bahwa prestasi tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangkalan tidak mampu menyerap jumlah penganguran. Padahal sebentar lagi Indonesia akan menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) pada 2015. Saat itu arus liberalisasi pasar perdagangan dan tenaga kerja akan terjadi, maka mau tidak mau, siap atau tidak siap, Kabupaten Bangkalan tetap menghadapi MEA. Sementara di satu sisi persaingan antara produk lokal dan tenaga kerja lokal dengan produk asing serta tenaga kerja asing perlu adanya upaya strategis agar mampu bersaing. Dengan tingkat penganguran yang semakin tinggi, menunjukkan bahwa kualitas tenaga kerja masih kecil, dan bisa dikatakan upaya pemerintah daerah selama ini untuk mengembangkan kualitas tenaga kerja masih belum optimal. "Kami memandang perlu ada upaya dan langkah strategis menghadapi MEA di tahun 2015, meski terkesan terlalu bersikap reaktif, namun pemerintah Kabupaten Bangkalan harus mampu menunjukkan kesiapannya," kata Syafiih. Oleh sebab itu, katanya, perlu adanya inisiatif yang tranformatif dan efektif untuk menciptakan kondisi yang siap untuk menghadapi MEA di tahun 2015. Langkah strategis dimaksud meliputi struktur ekonomi, yang salah satunya memperkuat usaha mikro, kecil dan menengah serta koperasi, lalu pengembangan pendidikan kejuruan dan melakukan upaya terhadap peningkatan pada sektor pertanian dan industri pariwisata yang saling terintegrasi. Di bidang koperasi, kata Syafiih, pemerintah harus menjadikan koperasi sebagai tumpuan bagi masyarakat kelas kecil menengah untuk memperbaiki kehidupan ekonomi masyakat. "Ini bisa dilakukan dengan berupaya maksimal mengembangkan UMKM dan Koperasi supaya mampu bersaing di pasar bebas Asean atau Masyarakat Ekonomi Asean dan juga diharapkan mampu menyerap tenaga kerja atau mampu mengurangi tingkat pengangguran," katanya. Di sektor pertanian dan perikanan HMI meminta pemkab terus berupaya melakukan penguatan produksi ekonomi kerakyatan dan menciptakan usaha yang mampu meningkatkan produktivitas petani.(*)
HMI Sampaikan Empat Strategi Pembangunan Hadapi MEA
Kamis, 30 Oktober 2014 18:38 WIB