Pemkab Bojonegoro Minta Kontraktor Migas Tanam Pohon
Rabu, 29 Oktober 2014 19:18 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, meminta kontraktor migas yang ada di daerahnya menanam pohon di kawasannya masing-masing, sebagai usaha mengurangi suhu panas yang terjadi di daerah setempat terutama di musim kemarau.
"Pemkab sudah meminta kontraktor migas agar segera menanam pohon sebanyak-banyaknya di kawasannya masing-masing sebagai usaha mengurangi suhu panas yang terjadi," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkab Bojonegoro Tedjo Sukmono, di Bojonegoro, Rabu.
Ia menyebutkan kontraktor migas yang diminta menanam pohon yaitu ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), yang mengelola lapangan migas Blok Cepu.
Selain itu, lanjutnya, juga Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ), yang mengelola lapangan minyak Sukowati, dan Pertamina EP Cepu yang mengelola lapangan migas Tiung Biru (TBR) di Kecamatan Tambakrejo.
"Permintaan penanaman pohon juga disampaikan kepada Perhutani Bojonegoro dan Padangan, agar tidak hanya menebang, sebab kawasan hutan di daerah kami sudah banyak berkurang," paparnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan suhu udara di sejumlah lokasi di daerahnya sudah di atas kewajaran, berdasarkan pemeriksaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan Pemkab Mojokerto, beberapa waktu lalu.
Pemeriksaan suhu udara, dilakukan di delapan lokasi, termasuk di Kecamatan Kalitidu, yang berdekatan dengan lapangan migas Blok Cepu, selain di Pasar Kota, juga di lokasi lainnya.
"Sesuai hasil pemeriksaan suhu udara di delapan lokasi tersebut berkisar 36,9-40,5 derajat selsius," paparnya.
Ia memperkirakan tingginya suhu udara di daerahnya tahun ini, disebabkan berkurangnya pohon di kawasan hutan, juga pohon lainnya.
Oleh karena itu, menurut dia, adanya penanaman pohon di kawasan migas, seperti di lapangan migas BloK Cepu di Kecamatan Gayam, yang terdapat pembakaran gas, bisa mengurangi suhu panas, karena pohon mampu menyerap CO2.
"Penanaman pohon sebanyak-banyaknya di kawasan migas, juga kawasan hutan mendesak dilakukan," katanya, menegaskan. (*)