Lumajang (Antara Jatim) - Para petani tebu di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berencana membuang gula mereka ke jalanan sebagai bentuk protes atas rendahnya harga gula. "Kami akan menggelar protes pada Rabu (22/10) mendatang dengan melibatkan ratusan petani yang ada di Lumajang," Sekretaris Himpunan Petani Tebu Rakyat (HPTR) Lumajang Budhi Susilo di Lumajang, Minggu. Sebelumnya diberitakan bahwa sekitar 6.000 ton gula milik petani di Lumajang menumpuk di berbagai lokasi karena mereka tidak mau menjualnya. Hal itu terjadi akibat rendahnya harga gula atau di bawah harga patokan petani (HPP) yang ditetapkan pemerintah Rp8.500 per kilogram. Budhi tidak menjelaskan berapa jumlah gula milik petani yang akan disebar di jalanan tersebut. Ia hanya memastikan bahwa tidak mungkin gula sebanyak 6.000 ton milik petani itu akan dibuang semua. "Lewat aksi ini kami ingin menggugah semua pihak yang terlibat dalam tata iaga gula ini, khususnya pemerintah untuk memperhatikan nasib petani," kata lulusan Universitas Merdeka Malang ini. Untuk keperluan rencana aksi tersebut, HPTR Lumajang akan segera mengurus izin ke kepolisian setempat. Sesuai ketentuan, setiap rencana kegiatan yang melibatkan massa harus meminta izin atau melapor ke kepolisian. Budhi menjelaskan bahwa hingga kini para petani tetap teguh pada pendirian semula untuk tidak menjual ribuan ton gula mereka jika harganya tidak sesuai harapan. Menurut Budhi, pemerintah sebetulnya sudah menetapkan harga patokan petani (HPP) gula Rp8.500 per kilogram dari sebelunya Rp8.250, namun pada proses lelang peserta tidak ada yang berani membeli sesuai HPP tersebut. "Karena itu gula hasil produksi di bawah PTPN XI tidak terjual, termasuk milik petani. Kami para petani sepakat untuk tidak menjual gula-gula itu kalau harganya tidak sesuai HPP," katanya. (*)
Petani Lumajang akan Buang Gula ke Jalanan
Minggu, 19 Oktober 2014 8:30 WIB