Sana'a, (Antara/Xinhua-OANA) - Pemboman bunuh diri oleh tersangka anggota Al Qaida menjelang pertemuan terbuka protes oleh pengikut kelompok Syiah, Al-Houthi, Kamis (9/10), menewaskan sedikitnya 47 orang, kata Kementerian Kesehatan negeri itu. Beberapa jam sebelumnya perdana menteri baru Yaman meletakkan jabatan di tengah ancaman protes massal. Pemboman tersebut terjadi saat pendukung Al-Houthi berkumpul di Bundaran At-Tahrir di pusat Kota Sana'a, Ibu Kota Yaman, untuk mempersiapkan pertemuan terbuka protes terhadap pencalonan Ahmed Awad bin Mubarak sebagai perdana menteri baru. Mubakar telah mengumumkan pengunduran dirinya saat pemimpin kelompok Al Houthi --Abdul Malik Al-Houthi-- menyerukan protes massal terhadap penunjukan Mubarak. Beberapa saksi mata mengatakan seorang pembom bunuh diri meledakkan tas peledaknya di pintu masuk tempat pertemuan anggota Al-Houthi di Bundaran At-Tharir. Serangan tersebut juga melukai tak kurang dari 57 orang lagi. Sementara itu, Al Qaida di Jazirah Arab (AQAP) mengaku bertanggung jawab atas serangan bom terhadap gerilyawan Al-Houthi di Sana'a, dan berikrar akan melancarkan serangan mematikan lagi di negeri tersebut. Al-Qaida di Jazirah Arab melaksanakan janjinya, dan hari ini kita telah menyaksikan bagian tubu anggota Al-Houthi berserakan di Bundara At-Tahrir," kata AQAP di dalam pernyataan singkat daring, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. Namun mereka tidak menyiarkan perincian mengenai operasi pemboman bunuh diri itu, meskipun memperingatkan warga agar menjauhi pertemuan gerilyawan Al-Houthi di Sana'a. AQAP juga mengaku bertanggung jawab atas dua lagi serangan bunuh diri pada hari yang sama terhadap militer di Provinsi Hadhramauth di Yaman Tenggara. Mereka mengatakan bahwa mereka menewaskan 30 prajurit dalam satu serangan terhadap kamp militer di Kota Pantai Mukalla, dan sebanyak 20 prajurit lagi dalam satu pemboman mobil terhadap pos depan militer di daerah Gurun Abar di dekat perbatasan antara Arab Saudi dan Yaman. Juru Bicara Al-Houthi Ali Al-Emad mengatakan serangan semacam itu takkan menghalangi kelompok Syiah Yaman tersebut melanjutkan revolusinya. Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi di dalam satu pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi Yaman, Saba, mengutuk serangan terhadap pemrotes Al-Houthi itu. Meskipun terjadi ledakan tersebut, para pendukung Al-Houthi tetap menyelenggarakan pertemuan terbuka protes di Bundara At-Tahrir tapi tidak dalam jumlah besar. Mereka berikrar akan melanjutkan perlawanan politik mereka terhadap pemerintah. Pertemuan terbuka itu, yang diserukan oleh pemimpin Al-Houthi, mencela apa yang disebutnya sebagai "perwalian asing dalam penunjukan perdana menteri baru". Mubarak menampik penunjukannya, di dalam satu pernyataan yang disiarkan oleh Saba pada Rabu malam (8/10), setelah penenrangan kuat dari gerilyawan Al-Houthi --yang menguasai ibu kota Yaman pada 21 September. (*)
Serangan Al Qaida Tewaskan 47 Orang di Ibu Kota Yaman
Jumat, 10 Oktober 2014 7:20 WIB