Surabaya (Antara Jatim) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengkaji kelayakan penerapan angkutan massal cepat berupa monorel dan trem di Kota Pahlawan agar tidak salah sasaran. "Semuanya perlu perencanaan yang matang, termasuk proyek trem. Sehingga dalam pelaksanaannya nanti tidak perlu memakan waktu yang lama," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susanto di sela-sela kunjungannya ke stasiun Tandes Surabaya, Jumat. Bambang mengakui bahwa Surabaya memiliki banyak sekali proyek transportasi yang berbasis kereta api. Bahkan, proyek-proyek ini bisa disebut paling lengkap dibanding kota-kota yang lain di Indonesia. Saat ini Surabaya sedang menggagas sejumlah proyek kereta api seperti trem, monorail, kereta api bandar udara (bandara), kereta api logistik, komuter dan juga kereta api kontainer. Terkait proyek trem, lanjut dia, pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang berencana merampungkan proyek trem ini selama dua tahun. Namun begitu, lanjut dia, pihaknya masih akan mengkaji perencanaan proyek ini, apakah layak dan mampu dikerjakan dalam waktu dua tahun. Saat ini, Kemenhub masih mengkaji proyek trem ini bersama dengan PT Kereta Api (KA). "Kami akan lihat semua, baik dari sisi perizinannya maupun persyaratan-persyaratan lainnya. Misalnya harus ada DED (detail engineering design). Tapi yang pasti, kami ingin moda trem ini terpadu dengan moda transportasi yang lain," katanya. Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mendampingi wamenhub berencana menjalin komunikasi lagi dengan kabinet yang baru nanti. Pihaknya akan menjelaskan ulang proyek trem pada jajaran menteri dalam kabinetnya Presiden RI Joko Widodo mendatang. Ia mengatakan proyek trem mendapat restu dari kabinet yang baru sehingga sesuai dengan rencana awal, pada 2015 proyek trem sudah bisa dikerjakan. Pemkot sendiri sudah bekerja sama dengan PT KA sebagai pelaksana proyek ini. PT KA sendiri untuk tahap awal berencana mengucurkan dana sebesar Rp125 miliar. "Kajian untuk proyek trem ini sudah cukup banyak. Awalnya kami ingin proyek ini didanai investor, tapi ternyata KA tertarik kerja sama dan siap jadi pelaksana proyek," jelasnya. (*)
Kemenhub Kaji Proyek Angkutan Massal Cepat Surabaya
Jumat, 3 Oktober 2014 19:19 WIB