Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menekankan pentingnya langkah antisipasi lonjakan penumpang penyeberangan Jawa-Bali selama angkutan libur akhir tahun 2024, untuk memastikan kelancaran perjalanan.
"Kami telah menginstruksikan langkah antisipasi lonjakan penumpang penyeberangan Jawa-Bali, selama angkutan libur akhir tahun 2024," kata Menhub, di sela memantau langsung Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
Menhub dalam keterangan di Jakarta, menyatakan bahwa pihaknya telah menugaskan PT ASDP Indonesia Ferry dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk mengambil langkah strategis guna memastikan kelancaran, kenyamanan, dan keselamatan pengguna jasa penyeberangan.
Menhub menegaskan pentingnya aspek keselamatan dan kesiapan infrastruktur dalam mengantisipasi lonjakan penumpang penyeberangan Jawa-Bali selama libur natal dan tahun baru.
Baca juga: Menhub pastikan kelancaran transportasi akhir tahun lewat kolaborasi
Dudy juga telah memerintahkan jajaran Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan jumlah petugas pengawasan di lapangan guna memastikan keselamatan penumpang selama masa libur akhir tahun ini.
Pengawas tersebut di antaranya untuk memastikan seluruh kapal yang beroperasi telah menjalani pemeriksaan teknis secara berkala dengan pengawasan ketat.
“Bali merupakan salah satu destinasi yang paling diminati masyarakat saat libur natal dan tahun baru. Kami telah mengantisipasi lonjakan yang mungkin terjadi, terutama menjelang malam tahun baru, keselamatan menjadi prioritas utama," ujarnya lagi.
Ia juga memastikan bahwa seluruh operasional di Pelabuhan Ketapang, termasuk kelaikan kapal dan kesiapan kru, telah memenuhi standar keselamatan yang ketat.
Menghadapi lonjakan penumpang, kapasitas Pelabuhan Ketapang juga telah ditingkatkan. Kini pelabuhan mampu menampung hingga 1.670 kendaraan kecil, meningkat dari kapasitas sebelumnya sebesar 1.570 kendaraan.
Selain itu, kapasitas kapal juga mengalami peningkatan signifikan, dari 12.885 unit kendaraan kecil menjadi 15.215 unit kendaraan kecil.
Untuk memantau situasi di pelabuhan secara real-time, PT ASDP juga telah meningkatkan jumlah CCTV di Pelabuhan Ketapang menjadi 110 unit. Pemantauan ini didukung oleh ruang monitoring terpadu yang terkoneksi dengan tiga pelabuhan utama, yakni Ketapang, Gilimanuk, dan Jangkar.
Berdasarkan data, PT ASDP mencatat pada H+4 (29 Desember 2024), total penumpang yang menyeberang dari Gilimanuk ke Ketapang tercatat mencapai 37.975 orang, meningkat 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 34.025 orang.
Untuk kendaraan roda dua, jumlah yang menyeberang mencapai 4.281 unit (naik 18 persen), sementara kendaraan roda empat tercatat 3.444 unit (turun 5 persen). Secara keseluruhan, total kendaraan yang menyeberang dari Bali ke Jawa mencapai 9.806 unit, naik 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebaliknya, arus dari Ketapang ke Gilimanuk menunjukkan penurunan. Total penumpang yang menyeberang pada H+4 adalah 29.025 orang, turun 11 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Total kendaraan roda dua yang menyeberang mencapai 1.850 unit (turun 1 persen), dan kendaraan roda empat mencapai 3.026 unit (turun 12 persen).
“Lonjakan penumpang selama masa natal dan tahun baru merupakan tantangan yang terus kami antisipasi. Kesiapan infrastruktur, peningkatan fasilitas, dan pengawasan yang ketat adalah langkah konkret pemerintah untuk memastikan perjalanan masyarakat berjalan selamat, aman dan lancar,” ujar Menhub Dudy.
Lebih lanjut, Menhub menyampaikan apresiasi terhadap kesiapan pelabuhan dan sinergi yang telah dilakukan oleh berbagai pihak dalam memastikan kelancaran arus penyeberangan selama Natal dan Tahun Baru 2024/2025.
Menhub Dudy juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan sistem tiket online guna mempercepat proses penyeberangan dan mengurangi antrean di pelabuhan.
“Kami terus mendorong masyarakat untuk menggunakan layanan tiket online yang telah disediakan, karena ini membantu menciptakan perjalanan yang lebih tertib dan efisien,” kata Menhub pula.