Oleh Indra Setiawan Gresik (Antara Jatim) - Sudah bukan rahasia lagi jika Petro Kimia Gresik (PKB) menjadi raja dalam hal inovasi pupuk yang ada di Indonesia. Lewat penelitan yang sudah tidak diragukan lagi, Petrokimia terus berinovasi mencari temuan-temuan baru untuk kemajuan dunia pertanian dan peternakan di Indonesia. Seperti yang diutarakan oleh General Manager Riset Petrokimia Gresik Joko Utomo yang menyebutkan pihaknya memiliki ratusan spesimen riset yang akan terus dikembangkan untuk duia pertanian dan peternakan yang ada saat ini. "Kami memiliki banyak sekali spesimen riset yang saat ini sedang dikembangkan dalam bidang pertanian dan juga peternakan," katanya beberapa waktu lalu. Salah satunya adalah tiga produk inovasi baru yang diluncurkan pada Petro Agrifood Expo (PAE) ke-12 dengan mengusung tema "Melalui Inovasi, Kita Tingkatkan Daya Saing dalam Rangka Mendukung Tumbuh dan Berkembangnya Perusahaan". Tiga produk baru ini adalah Petro Biofeed, Petro Chick, dan benih jagung hibrida Petro Hi-Corn. Petro Biofeed dan Petro Chick merupakan probiotik untuk sapi dan unggas. Probiotik ini mengandung penghasil zat anti-mikroba pathogen, penyeimbang mikroflora rumen, dan meningkatkan kemampuan mencerna protein sehingga dapat mengurangi bau pada kotoran. "Kedua probiotik ini akan meningkatkan nafsu makan dan pada akhirnya dapat menambah berat/bobot dari hewan tersebut," katanya. Sedangkan Petro Hi-Corn (varietas Bima 14 Batara) kata dia, merupakan benih unggul yang lebih tahan terhadap penyakit dan memiliki potensi produksi pipilan kering 12,9 ton setiap hektar. Potensi ini jauh di atas rata-rata nasional yang hanya berkisar 5 ton setiap hektar. "Peluncuran 3 produk baru ini semakin melengkapi daftar panjang produk inovasi PKG," katanya. Pada tahun lalu, lanjut dia, PKG juga meluncurkan 4 produk inovasi, yaitu Petro Chili (benih cabai merah unggul), Fitrice (beras dengan indeks glikemik rendah), Petro Kalsipalm (pupuk mikro majemuk untuk sawit), dan NPK Kebomas nitrat tanpa klor untuk tembakau. "Peluncuran berbagai produk inovasi ini merupakan bentuk diversifikasi bidang usaha yang telah lama dikembangkan oleh PKG," katanya. Tujuannya, lanjut dia, supaya usaha PKG dapat mencakup seluruh sub sistem sektor pertanian. Hal ini juga merupakan bentuk dukungan penuh PKG terhadap ketahanan pangan nasional. Karena, sektor pertanian merupakan salah satu sektor terpenting dalam pembangunan ekonomi nasional. Menurut BPS, sektor ini menyerap 38 juta tenaga kerja atau 34,6 persen dari total tenaga kerja Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah pun menargetkan swasembada pangan untuk 6 (enam) komoditas startegis, yaitu beras, jagung, kedelai, gula, daging sapi, dan ikan. "Sebagai produsen pupuk terlengkap dan terbesar di Indonesia, PT Petrokimia Gresik (PKG) turut mendukung program pemerintah tersebut melalui penyediaan pupuk berkualitas, produk-produk inovasi, serta berbagai pengawalan teknologi pertanian," katanya. PAE Direktur Utama PKG Hidayat Nyakman mengatakan, Petro Agrifood Expo atau yang disebut dengan PAE merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan untuk mengekspos berbagai produk hasil riset PKG dan hasil pertanian dengan berbagai produk olahannya. Selain itu, PAE juga merupakan obyek wisata agro untuk menarik minat pengunjung terhadap sektor pertanian sekaligus untuk memperkenalkan kebun percobaan PKG dengan segala sarana dan prasarananya. "Pada kegiatan ini juga dilakukna Jambore Nasional PATRA (Pelatihan Anak Petani Remaja) ke-1 yang merupakan ajang pertemuan dan kompetisi anak petani untuk menampilkan inovasi dan kreativitasnya dalam menggunakan produk PKG pada komoditi pangan," katanya. Kompetisi ini diikuti 43 peserta yang berasal dari 10 kabupaten di 6 (enam) provinsi, yaitu Jawa Timur, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Gorontalo, dan Bali. PATRA sendiri adalah inisiasi dari Imam Soedjono yang khawatir dengan menurunnya angkatan kerja petani setiap tahunnya. Imam membentuk PATRA pada 25 Januari 2005 dengan mengumpulkan petani muda di Bondowoso, Jawa Timur, untuk mempelajari pertanian guna meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan. Kini, jumlahnya sudah mencapai 71 PATRA dengan 1.500 anggota di 9 provinsi. Bahkan, 6 (enam) alumninya sudah magang ke Jepang. PATRA diharapkan dapat mempersiapkan anak tani remaja sebagai generasi penerus dari orang tuanya, sehingga mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang inovatif di bidang pertanian untuk menyongsong pertanian masa depan. Pada kegiatan PAE ini, kata dia, juga dilakukan sarasehan petani andalan dengan mengadakan dialog interaktif bagi peserta PATRA dan petani lainya. Tujuan dari sarasehan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan petani pada bidang agribisnis. Melalui kegiatan ini, petani didorong untuk tidak sekedar menanam dan menjual, tetapi berkreasi untuk mendapatkan nilai tambah dari komoditas yang dihasilkannya. Selain berbelanja, PAE juga bisa menjadi sarana wisata edukatif dimana pengujung dapat melihat berbagai sarana dan prasarana Buncob PKG. Sebut saja koleksi tanaman hias, penggemukan sapi potong, kolam pemijahan ikan, dan sejumlah pilot plant produk inovasi, seperti pabrik pupuk organik Petroganik, Petro Biofertil (pupuk hayati untuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan), Petroseed (benih padi unggul), dan Fitrice (beras dengan indeks glikemik rendah). Ia mengatakan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembangunan industri berkelanjutan (sustainable industry) dimana PKG tidak hanya sekedar fokus pada kegiatan industrinya saja, namun juga turut berperan aktif dalam memajukan sektor pertanian dengan menyajikan berbagai produk inovatif dan berkualitas, memberikan pengawalan teknologi, serta mendukung gerakan petani-petani muda berprestasi. "Semua ini kami lakukan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Sekaligus untuk memajukan sektor pertanian agar menjadi sektor yang menjanjikan dan menguntungkan," katanya. Laporan Secara "On Line" PT Petrokimia Gresik (PKG) mengembangkan pelaporan penyaluran pupuk subsidi secara "on line" sebagai salah satu tugas untuk mendukung program ketahanan pangan nasional melalui penyediaan pupuk bersubsidi bagi petani. Sekretaris Perusahaan PT PKG Wahjudi, mengatakan, pupuk bersubsidi merupakan barang yang diawasi oleh pemerintah. "Oleh karena itu, penyalurannya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dan setiap produsen wajib memiliki administrasi yang baik," katanya. Ia mengatakan, supaya penagihan penyaluran pupuk bersubsidi kepada pemerintah dapat berjalan tepat waktu, PKG menginisiasi penebusan pupuk bersubsidi secara "online" atau "host-to-host" melalui "website" sip3.petrokimia-gresik.com. "Cara ini disebut juga Sistem Informasi Penebusan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi (SIP3). PKG menjadi produsen pupuk pertama di antara anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero) yang menerapkannya," katanya. Dalam sistim ini, kata dia, PKG memanfaatkan fasilitas Distributor Financing (DF) yang disediakan oleh pihak perbankan nasional (Bank Mandiri). DF merupakan fasilitas pembiayaan dari bank yang diberikan kepada distributor resmi pupuk bersubsidi PKG yang memiliki jaminan kredit di bank. "Sistem ini akan melibatkan 3 pihak, yaitu perbankan (Bank Mandiri) sebagai pemberi fasilitas DF, nasabah bank (distributor pupuk PKG), dan pihak yang menerima jaminan (PKG)," katanya. Ia mengatakan, untuk menyosialisasikannya, PKG dan Bank Mandiri menggelar workshop kepada distributor pupuk bersubsidi di Jawa Tengah terkait pemanfaatan fasilitas DF dalam skema SIP3 dengan diikuti sebanyak 133 distributor dari seluruh Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. "Dalam workshop ini, distributor diberikan pelatihan mengenai teknis penebusan dan pembuatan laporan penyaluran pupuk bersubsidi secara periodik melalui SIP3. Melalui SIP3 PKG dapat memantau laporan penyaluran distributor setiap hari secara realtime," katanya. Melalui proses baru ini, kata dia, maka diharapkan penagihan penyaluran pupuk bersubsidi dari PKG kepada pemerintah dapat tepat waktu dan sesuai dengan laporan penyaluran yang dikirimkan oleh distributor. "Melalui skema baru ini, ketiga pihak akan saling mendapat keuntungan, di antaranya adalah PKG mendapatkan kepastian pembayaran dari bank atas penebusan pupuk bersubsidi oleh distributor tepat pada tanggal jatuh tempo," katanya. Ia mengatakan, dengan sistem ini juga akan memudahkan pemantauan penebusan pupuk bersubsidi dan posisi piutang distributor secara realtime. "Adanya kepastian pembayaran dari bank akan sangat membantu PKG dalam merencanakan "cashflow" perusahaan. Penagihan penyaluran pupuk bersubsidi kepada pemerintah dapat tepat waktu dan sesuai dengan laporan yang ada," katanya. Sementara itu, keuntungan untuk distributor yang menggunakan fasilitas DF dibagi menjadi beberapa kategori dan mendapat fasilitas sesuai lama masa kerjasama. "Dari situ, DF mendapatkan plafon kredit yang diberikan dapat 1-5 kali lebih besar sesuai kategori dari aset/jaminan yang saat ini diberikan ke PKG. Sehingga penebusan dapat lebih besar atau maksimal sesuai nilai alokasi subsidi yang ada," katanya. Sementara itu, keuntungan yang diperoleh bank yakni meningkatkan jumlah nasabah yang menggunakan fasilitas perbankan. "Meningkatkan penyaluran kredit kepada nasabah (distributor pupuk). Produk DF merupakan inovasi baru yang sesuai dengan kebutuhan transaksi penjualan pupuk," katanya. (*)
Petro Kimia Gresik Terus Berinovasi Lewat Temuan Baru
Selasa, 30 September 2014 0:25 WIB