Pilpres - KPU Bojonegoro Minta Rekapitulasi Di Desa Dipercepat
Jumat, 11 Juli 2014 18:44 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - KPU Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meminta rekapitulasi perolehan suara Pilpres 2014 yang diikuti dua pasang capres-cawapres yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, di tingkat desa dipercepat.
"Kami sudah meminta kepada sejumlah panitia pemilihan kecamatan (PPK) agar menginstruksikan panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat desa untuk mempercepat rekapitulasi," kata Divisi Hukum, SDM dan Pengawasan KPU Bojonegoro Mustofirin, Jumat.
Ia mengemukakan kalau petugas PPS di tingkat desa yang dimulai hari ini sudah menyelesaikan rekapitulasi segera mengirimkan hasilnya kepada PPK di kecamatan.
"Semakin cepat hasil rekapitulasi dikirimkan ke kecamatan atau kabupaten, lebih aman dibandingkan ketika masih berada di desa," katanya.
Sesuai jadwal, katanya, rekapitulasi perolehan suara Pilpres 2014 di tingkat desa selama dua hari, sedangkan di PPK selama tiga hari.
"KPU akan melakukan rekapitulasi perolehan suara 16 Juli," jelasnya.
Ia membenarkan petugas keamanan yang mengamankan kantor KPU yang biasanya hanya dijaga sejumlah petugas kepolisian resor (polres), mulai hari ini ditambah sejumlah petugas dari TNI.
"Adanya tambahan petugas keamanan dari unsur TNI mulai berlangsung hari ini, sebagai usaha mengamankan hasil rekapitulasi perolehan suara Pilpres 2014," tandasnya.
Kapolres Bojonegoro AKBP Ady Wibowo sebelumnya menjelaskan pengamanan dari unsur TNI dalam Pilpres 2014 sifatnya hanya mendukung pengamanan yang dilakukan polres.
"Sifatnya untuk 'mempertebal' pengamanan yang dilakukan polres," ucapnya.
Ia menyebutkan pengamanan Pilpres 2014 di daerahnya melibatkan 1.050 personel polres, didukung 400 personel TNI, dan 100 personel Satpol PP.
Sesuai data yang diperoleh, dalam Pilpres 2014 di daerah setempat tercatat jumlah pemilih hadir sebanyak 732.064 orang dari daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 1.041.529 pemilih.
Dari hasil rekapitulasi untuk pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 375.199 suara, lebih unggul dibandingkan dengan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan perolehan 351.814 suara, sedangkan suara tidak sah sebanyak 6.051 pemilih. (*)