Pasien RS di Bojonegoro Dilayani TPS Terdekat

Bojonegoro (Antara Jatim) - KPU Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan pasien yang menjalanit rawat inap di sejumlah rumah sakit (RS) di daerahnya akan memperoleh pelayanan dari tempat pemungutan suara (TPS) terdekat untuk mencoblos pada Pilpres 9 Juli 2014. "Kami sudah menginstruksikan sejumlah TPS untuk melayani pasien yang menjalani rawat inap di sejumlah RS milik pemkab maupun swasta," kata Koordinator Divisi Hukum, SDM dan Pengawasan KPU Bojonegoro Mustofirin, Selasa. Bahkan, katanya, keluarga pasien yang berjaga di RS, termasuk karyawan RS bisa mempergunakan hak pilihnya di TPS yang berdekatan dengan RS, tanpa harus menunjukkan formulir A5 atau surat pindah mencoblos. "Ketentuan sekarang dipermudah tidak harus membawa fomulir A5 untuk pindah TPS dalam mencoblos. Cukup dengan kartu tanda penduduk (KTP) dengan persetujuan dari pihak terkait sudah bisa mencoblos," ucapnya, yang didampingi anggota KPU lainnya Fatkhur Rohman. Mustofirin yang menanyai sejumlah pasien dan keluarganya memperoleh kepastian bahwa pasien juga keluarganya tetap berkeinginan mencoblos di dalam Pilpres 2014, namun sebagian besar tidak membawa surat panggilan yang dikeluarkan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS). "Kami juga meyakinkan kepada pasien di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo bahwa untuk mempergunakan hak pilihnya cukup dengan menunjukkan KTP," paparnya. Lebih lanjut ia menjelaskan pasiennya RS yang akan memperoleh pelayanan mencoblos dari TPS terdekat, antara lain, RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, RS Aisyiyah, RS Muna Anggita, RS Wahyu Tutuko, RS Pemuda, juga RSUD di Kecamatan Kalitidu dan Padangan. "Saya kira tidak harus ada tambahan surat suara. Kalau memang kurang nanti bisa mencari surat suara dari TPS lainnya yang tidak terpakai," jelas Fatkhur Rohman. Direktur RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro Sunhadi menjelaskan pasien di RSUD setempat dan keluarganya dalam mempergunakan hak pilih Pilpres 2014, akan dilayani dua TPS Desa Mojokampung dan dua TPS dari Kelurahan Kepatihan. "Di sini ada sekitar 150 pasien yang menjalani rawat inap, belum termasuk keluarganya. Sedangkan jumlah karyawan yang juga akan ikut mencoblos tanpa harus pulang ke rumahnya masing-masing sekitar 150 orang," tuturnya.(*)