BPBD Bojonegoro Imbau Masyarakat Waspadai Kebakaran
Selasa, 24 Juni 2014 21:22 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bahaya kebakaran selama musim kemarau, yang diperkirakan berlangsung lebih lama.
"Masyarakat kami minta lebih meningkatkan kewaspadaan, sebab kebakaran yang terjadi selama ini, baik kebakaran pemukiman, gudang, juga tempat lainnya, disebabkan faktor kelalaian manusia," kata Kepala BPBD Bojonegoro Amir Syahid, Selasa.
Sesuai data di BPBD, katanya, selama 2013 lalu, terjadi 30 kali kebakaran, dengan jumlah kerugian mencapai Rp37 miliar, serta empat orang meninggal dunia.
Di dalam 30 kali kejadian kebakaran tersebut, katanya, hanya satu kejadian yang disebabkan bukan faktor kelalaian manusia karena rumah sengaja dibakar anak pemilik rumah yang menderita stres.
"Kebakaran lainnya disebabkan faktor kelalaian manusia," katanya, menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan kebakaran yang disebabkan faktor kelalaian manusia, di antaranya, pemilik rumah pergi membiarkan dapur masih menyala atau obat nyamuk masih menyala.
Selain itu, katanya, kebakaran rumah yang juga disebabkan faktor kelalaian manusia yaitu hubungan arus pendek listrik dan kebocoran gas elpiji.
Ia mencontohkan kebakaran rumah di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, yang mengakibatkan pemiliknya Ali Markum (69) meninggal dunia dipicu hubungan arus pendek listrik dan kebocoran gas elpiji.
Ia juga menyebutkan tahun ini telah terjadi 16 kali kejadian kebakaran, di 11 desa yang tersebar di 12 kecamatan, dengan kerugian mencapai Rp1,4 milliar, juga disebabkan faktor kelalaian manusia.
"Terakhir kejadian kebakaran rumah di Kecamatan Bubulan, awal Juni. Yang jelas kejadian kebakaran cenderung meningkat, bahkan juga menimbulkan korban jiwa," tandasnya.
Menghadapi ancaman kebakaran di daerahnya, katanya, BPBD telah mengaktifkan posko BPBD di Kecamatan Baureno, Padangan dan Temayang.
Di tiga posko itu, lanjutnya, ditempatkan petugas bantuan bencana, yang juga dilengkapi dilengkapi dengan dua unit mobil pemadam kebakaran.
"Pendirian posko BPBD di kecamatan tersebut untuk mempercepat proses memadamkan kebakaran, di daerah yang berdekatan," katanya, menegaskan. (*)