Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah IV Jatim, Dwi Pranoto, memprediksi, inflasi Jawa Timur mencapai antara 6,3-6,5 persen pada triwulan II tahun 2014 karena berbagai harga kebutuhan bahan pokok meningkat menjelang Ramadhan 1435 Hijriah. "Besaran inflasi pada triwulan II/2014 ini lebih banyak didorong oleh inflasi kelompok 'administered price' dan 'core inflation'. Lalu, Bulan Ramadhan pada akhir triwulan II/2014 juga dapat memicu kenaikan harga terutama di sub kelompok transportasi yang mendorong kenaikan inflasi kelompok ini," kata Dwi, di Surabaya, Senin. Potensi utama pendorong inflasi kelompok "administered price", ungkap dia, di antaranya kenaikan tarif listrik bagi pelaku industri di Indonesia yang diberlakukan sejak awal Mei 2014. "Bahkan, keberlanjutan penerapan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 2 Tahun 2014 oleh maskapai penerbangan yang berdampak pada kenaikan harga tarif angkutan udara," ujarnya. Di sisi lain, jelas dia, BI juga mencermati perkembangan inflasi terkini dan "tracking" beberapa indikator harga. Dari pengamatan tersebut tekanan inflasi di provinsi ini ikut disumbang oleh "volatile food" pada triwulan II/2014. "Namun, kami yakin kondisi itu segera mereda seiring dimulainya musim panen bagi beberapa komoditas strategis di Jatim," katanya. Ia optimistis, hal itu sekaligus membantu Pemerintah Provinsi Jatim dalam meningkatkan pasokan di masyarakat. Selain itu, ikut mendorong penurunan harga berbagai komoditas di pasar perdagangan Jatim.(*)
BI Prediksi Inflasi Jatim 6,3-6,5 Persen Jelang Ramadhan
Senin, 16 Juni 2014 20:33 WIB