DPRD Bojonegoro Pastikan Pembangunan Rel Rembang
Kamis, 22 Mei 2014 20:04 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Komisi A DPRD Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memperoleh kepastian mengenai rencana pembangunan jalur rel kereta api (KA) Bojonegoro-Rembang, Jawa Tengah, dari Direktur Sarana PT KAI Ditjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan.
"Sesuai penjelasan yang kami terima dari Dirjen Perkeretaapian mengenai rencana pembangunan jalur rel KA Bojonegoro-Rembang, sudah masuk dalam tahap pembahasan teknis," kata Sekretaris Komisi A DPRD Bojonegoro Agus Sugianto, Kamis.
Ia menyampaikan hal itu, sesuai hasil pertemuan anggota Komisi A DPRD dengan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan di Jakarta, Kamis.
Mengenai kapan pelaksanaan pembangunannya, katanya, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan belum bisa menjawab, tetapi pelaksanaan pembangunan jalur rel KA Bojonegoro-Rembang, Jeteng, akan dilaksanakan segera.
"Pelaksanaan pembangunan jalur rel KA Bojonegoro-Rembang, belum bisa dijawab secara pasti. Tetapi akan dilakukan segera," tandasnya.
Sesuai penjelasan yang diterima, katanya, PT KAI juga akan membangun jalur rel KA Jombang-Babat, Lamongan, sampai Tuban.
"Tujuan pembangunan jalur rel KA tersebut sebagai usaha memindahkan angkutan barang dari jalan raya ke angkutan KA," tandasnya.
Dalam pertemuan itu, katanya, DPRD minta kalau memang jalur rel KA Bojonegoro-Rembang dibangun, harus ada sosialisasi kepada masyarakat yang menempati tanah milik PT KAI, yang direncanakan untuk jalur rel.
"Prinsipnya masyarakat yang sudah membangun perumahan juga bangunan lainnya tidak dirugikan, kalau memang jalur rel KA jadi dibangun," jelasnya.
Yang jelas, menurut dia, dibangunannya jalur rel KA Bojonegoro-Rembang, Jateng, terkait perkembangan industri di Bojonegoro dan Tuban.
Satuan Kerja (Satker) Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Nur Setiawan Sidik, sebelumnya, menjelaskan jalur KA Bojonegoro-Rembang, Jateng, sangat layak dibangun kembali, sebab secara ekonomis menguntungkan kalau dimanfaatkan untuk angkutan barang, seperti pupuk dan semen.
"Beban angkutan barang yang ada di jalan raya bisa dialihkan melalui rel KA, sehingga beban angkutan barang di jalan raya bisa berkurang," tandasnya. (*)