Surabaya (Antara Jatim) - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) masih berpeluang untuk mendampingi bakal calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo atau yang akrab dipanggil Jokowi pada pemilihan Presiden mendatang. "Saya melihat, ARB masih memiliki peluang jika PDIP jadi berkoalisi dengan Golkar dan yang akan disodorkan sebagai cawapres adalah ARB," kata Dr Wahyudi, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam siaran pers, Sabtu. Ia mengatakan, dalam perspektif elektoral, koalisi ini memiliki kans besar memenangkan Pilpres 9 Juli 2014 mendatang. "Bahwa pasangan Jokowi-ARB kalau didukung mesin PDIP dan Golkar yang berjalan dinamis, berpeluang membuat pasangan ini memiliki peluang besar memenangkan pilpres," katanya. Ia mengatakan, hal tersebut dengan catatan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasdem ikhlas dan bisa menerima kenyataan politik secara lapang dada. "Saya melihat berdasar pada realitas bahwa ARB telah berubah pikiran dan tak bersikukuh memposisikan dirinya sebagai capres," katanya. Ia mengatakan, beberapa waktu lalu, saat menggelar pertemuan dengan Prabowo Subianto di rumah Prabowo di kawasan Hambalang, Kabupaten Bogor, ketua umum Golkar tersebut secara tersirat mengungkapkan tak mempersoalkan apakah berada di posisi capres atau cawapres. "Kalau jadi kenyataan Jokowi berpasangan dengan ARB, hal tersebut tentu hasil kerja kedua parpol besar itu. Selain itu, banyak kalangan dunia usaha besar di negara ini mengharapkan kedua parpol ini berkoalisi," katanya. Raihan suara Golkar yang signifikan, dengan 91 kursi di DPR RI atau hampir 15 persen suara di Pileg 2014 dan pengalaman parpol ini selama 32 tahun memimpin Indonesia. "Hal ini adalah kenyataan politik yang membuka peluang besar bagi elite kedua parpol ini merajut koalisi dan elite kedua parpol ini melupakan hubungan kelam di masa lalu," katanya. Ia mengatakan, PDIP pasti mempertimbangkan kekuatan Golkar yang kini sedang krisis figur yang elektabilitasnya bagus untuk dikontestasikan di Pilpres 9 Juli 2014 "Selain itu, meredupnya konflik politik antara Golkar dan PDIP sejak Pilpres 2004 putaranII saat Golkar dipimpin Akbar Tandjung juga menjadi salah satu fakta politik yang ada," katanya.(*)
Aburizal Masih Berpeluang Dampingi Jokowi
Sabtu, 17 Mei 2014 18:38 WIB