Tulungagung (Antara Jatim) - Peserta ujian nasional (UN) tingkat SMP di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, sempat kebingungan karena soal nomor 13 pada naskah Bahasa Indonesia yang mereka kerjakan tidak ada, diduga akibat kesalahan cetak. Antara di Tulungagung, Senin melaporkan, kendala pada pengerjaan naskah UN tersebut diketahui saat Wakil Bupati Tulungagung, Maryoto Bhirowo melakukan inspeksi pelaksanaan UN di SMP negeri 6 Tulungagung. Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Tulungagung, Heru Mudjiono memastikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pengawas dan koordinator di setiap subrayon. "Kami instruksikan agar soal (nomor 13 yang hilang) tidak usah diisi dulu di LJK (lembar jawaban kertas). Sedangkan soal lainnya tetap dikerjakan seperti biasa," jelasnya. Heru mengatakan, tidak adanya nomor 13 dalam naskah soal tidak hanya terjadi di satu sekolah pelaksanan, namun hampir semuanya mengalami hal serupa. Karena itulah, siswa diminta mengosongi LJK untuk nomor 13, sementara soal lain yang ada dalam naskah tetap dikerjakan seperti biasa. "Peserta UN tidak sampai kebingungan terlalu parah. Semua tetap berjalan lanacar," sanggahnya. Meski ada nomor soal yang kurang, pihak pengawas tidak mengganti dengan soal baru. Peserta UN tetap mengerjakan soal itu dengan baik. Namun, pengawas ruang diminta membuat berita acara terkait naskah soal itu secara lengkap, yakni dengan menuliskan lokasi UN, nomor ruangan dan jenis soal. "Naskah tidak perlu diganti sebab hanya ada satu nomor yang hilang. Misalnya nanti ada beberapa yang hilang baru diganti naskah soal baru," kata Heru. Dari data Dindik Tulungagung, UN hari pertama tidak diikuti 100 persen peserta. Ada 25 siswa yang tidak ikut, rinciannya, empat siswa sakit, tiga siswa tidak hadir tanpa keterangan, dan 18 siswa sudah drop out (DO). Siswa yang sakit berasal dari SMP Katolik sebanyak satu siswa, SMP PGRI I sebanyak dua siswa, dan SMP Pucanglaban I sebanyak satu siswa. Sedangkan tiga siswa tanpa keterangan berasal dari SMPN I Gondang satu siswa, SMPN 2 bandung satu siswa dan SMP Surya Melati Bandung satu siswa. Bagi peserta UN yangtidak masuk masih bisa mengikuti unas susulan Senin (12/5) nanti. Dikonfirmasi terpisah, terkait nomor soal yang tidak lengkap, Wakil Bupati Maryoto Bhirowo menyatakan bukan kesalahan siswa dan pengawas. Kesalahan mutlak dilakukan pihak percetakan. "Ada temuan naskah yang tidak ada yakni nomo 13. Ini murni kesalahan percetakan dari pusat dan tidak ada rekayasa. Saya tadi sudah minta pengawas memeriksanya," ungkapnya usai sidak UN di beberapa SMP. (*)
Siswa Trenggalek Kebingungan Soal Nomor 13 Kosong
Senin, 5 Mei 2014 21:03 WIB